Sebanyak 300 anak yatim dari berbagai desa di Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur disantuni saat kenduri Laot yang diselenggarakan nelayan tradisional di daerah itu.

Prosesi adat laot (laut) yang diselenggarakan di Kuala Blang Geulumpang, Idi Rayeuk, Aceh Timur, Senin, dirangkai dengan doa dan zikir bersama serta khatam Al Quran.

"Kenduri laut ini tradisi yang sudah rutin dilaksanakan setiap tahun setelah Idul Adha. Untuk anggarannya dari uang khas pawang kapal nelayan,"kata Panglima Laot Lhok Kuala Idi Sulaiman.

Menurut Sulaiman, kenduri tersebut sebagai ungkapan rasa syukur terhadap seluruh hasil laut yang telah diperoleh. Serta harapannya tangkapan ikan ke depannya tetap berlimpah dan nelayan dilindungi ketika melaut.

"Setelah tradisi kenduri laut diharapkan tangkapan nelayan di Kabupaten Aceh Timur, semakin melimpah dan menggembirakan, sehingga ekonomi nelayan meningkat," kata Sulaiman.

Sementara itu, hingga kini ratusan kapal motor (KM) nelayan masih bersandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Aceh Timur. Sesuai kesepakatan para nelayan baru diizinkan melaut mulai Selasa (4/7).

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah PPN Idi Dinas Kelautan Perikanan Aceh Ermansyah mengatakan belum ada kapal motor yang berlayar dan keluar dari pelabuhan perikanan tersebut setelah Idul Adha.

"Aktivitas di PPN Idi, masih sepi. Tapi dua hingga tiga hari ke depan aktivitas sudah mulai normal kembali. Sebab, hari ini para nelayan mengelar kenduri laut dan besok para nelayan sudah kembali menangkap ikan," kata Ermansyah.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023