Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Aceh bakal membentuk tim gugus tugas atau task force sebagai sarana konsultasi terkait investasi di Aceh dalam upaya meningkatkan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh.

“Kadin sangat mendukung rekan-rekan pengusaha, kami siap memfasilitasi, bermitra dan bila sangat dibutuhkan dalam waktu dekat Kadin Aceh akan menginisiasikan task force konsultasi investasi Aceh di kantor Kadin dengan melibatkan semua unsur yang ada di Aceh,” kata Ketua Kadin Aceh Muhammad Iqbal di Banda Aceh, Senin.

Pernyataan itu disampaikan Iqbal saat acara pelantikan dan pengukuhan Kadin Aceh periode 2022 - 2027 oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid di Banda Aceh.

“Kami juga ingin menyampaikan Aceh membuka seluas-luasnya investasi untuk masuk ke Aceh,” ujarnya.


Baca juga: Kukuhkan Pengurus Kadin Aceh, Arsjad Rrasjid ajak pengusaha majukan petani dan UMKM di daerah

Ia menjelaskan, kemiskinan Aceh berada di urutan keenam secara nasional dan peringkat satu di Sumatera. 

Begitu juga dengan angka inflasi yang masih cukup tinggi, sehingga dibutuhkan sinergi dari lintas sektor untuk menurunkan angka kemiskinan secara bersama-sama di daerah paling barat Indonesia itu.

“Kami dunia usaha siap dan mendukung penuh sebagai mitra strategi Pemerintah Aceh dengan program-programnya, tapi kami juga siap menjadi mitra kritis,” katanya.

Iqbal meminta semua pihak di Aceh sudah saatnya untuk bergandeng bersama-sama dalam memanfaatkan hilirisasi potensi sumber daya alam dan komoditas di Aceh.

Kata dia, potensi kekayaan alam Aceh ini harus dimanfaatkan secara optimal sehingga akan menciptakan nilai tambah baik lapangan kerja, nilai tambah produk, hingga mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Salah satunya dalam ketahanan pangan, kata dia, Kadin Aceh melalui Koperasi Saudagar Aceh Sejahtera bekerjasama dengan Universitas Syiah Kuala (USK) telah melakukan pendampingan petani mandiri dengan komoditi jagung dan palawija lainnya di Blang Bintang, Aceh Besar. 

“Untuk tahap awal, kita persiapkan lahan jagung 100 hektare dan secara bertahap sampai 1.000 hektare. Kami juga sangat berharap lembaga keuangan untuk dapat mendukung para petani dan pengusaha yang bergerak dalam sektor pertanian,” ujarnya.


Baca juga: Kadin: Pemerintah harus berikan pilihan bank untuk masyarakat Aceh

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan tahun 2023 penuh dengan tantangan yang dihadapi negara di dunia, tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga negara lainnya.

Tantangan tersebut yakni perlambatan ekonomi global, konflik geopolitik yang masih berlangsung. Seperti, pada di kuartal satu tahun 2023, ekonomi Amerika Serikat mengalami pertumbuhan 1,3 persen, kemudian ekonomi Inggris hanya tumbuh 0,1 persen.

“Tapi Alhamdulillah, ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh kuat mencapai 5,03 persen di kuartal pertama. Dan di Aceh sendiri ekonomi mengalami pertumbuhan 4,6 persen kuartal pertama 2023,” ujarnya.

Hal ini juga, kata dia, membuat bank dunia menaikkan status Indonesia dari negara berkembang berpendapatan menengah ke bawah menjadi negara berkembang berpendapatan menengah ke atas.

“Tentunya kita harus waspada. Perlambatan ekonomi global ini masih akan berdampak pada menurunnya pada permintaan, sehingga permintaan ekspor akan menurun, ini harus kita waspadai,” ujarnya.

Baca juga: Kadin sebutkan tantangan yang bayangi pelaku usaha tahun depan

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023