Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui DP3AP2KB telah membentuk 10 sekolah bagi warga lanjut usia (lansia), langkah ini sebagai upaya pemerintah untuk mewujudkan lansia tangguh.
"Sejauh ini kita sudah membentuk 10 sekolah Lansia, tersebar di seluruh kecamatan," kata Kepala DP3AP2KB Banda Aceh, Cut Azharida, di Banda Aceh, Jumat.
Adapun 10 sekolah Lansia yang telah dibentuk tersebut yakni di Gampong (desa) Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa, Emperom Kecamatan Jaya Baru, Tibang Kecamatan Syiah Kuala, Lampulo dan Kota Baru Kecamatan Kuta Alam.
Kemudian, di Gampong Geuceu Kayee Jato Kecamatan Banda Raya, Merduati Kecamatan Kutaraja, Sukaramai Kecamatan Baiturrahman, Lamseupeung Kecamatan Lueng Bata, dan Lamglumpang Kecamatan Ulee Kareng.
Cut Azharida menyampaikan, dengan sekolah ini para lansia diharapkan memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan di mana ini sejalan dengan amanah UU RI No 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.
Program ini juga sejalan dengan misi Wali Kota dan Wakil Kota Banda Aceh yaitu lansia berdaya kolaborasi BKKBN dan Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas P3AP2KB.
“Jumlah penduduk lansia yang besar ternyata berpotensi memberikan banyak benefit jika menjadi lansia yang tangguh, sehat dan tetap produktif,” ujarnya.
Sekolah lansia, kata dia, sebagai bentuk kepedulian pemerintah atas keberlangsungan hidup mereka. Di mana, para lansia sering bosan dan jenuh di rumah karena rutinitas dan rasa sepi hanya sekedar menunggu anak dan cucu.
“Saya berharap proses belajar mengajar di sekolah lansia berlangsung menyenangkan. Semoga tujuh dimensi pembelajaran sesuai kebutuhan dan membuat lansia bahagia tanpa beban,” kata Cut Azharida.
Sementara itu, Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB Banda Aceh, Intan Indriani mengatakan bahwa sasaran sekolah tersebut adalah lansia yang berusia 60 tahun keatas baik laki-laki maupun perempuan. Berlangsung minimal selama enam pertemuan dan maksimal 12 pertemuan.
Dirinya menjelaskan, sekolah lansia tersebut dalam rangka meningkatkan kualitas Bina Keluarga Lansia (BKL) dalam mewujudkan lansia tangguh.
Meningkatkan pemahaman lansia tentang konsep smart dalam lingkup lansia tangguh dengan tujuh dimensi.
"Adapun tujuh dimensi tersebut adalah spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial, vokasional dan lingkungan," katanya.
Selanjutnya, juga untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang proses menua sehat dan sakit. Lalu, memberikan pemahaman dan perilaku lansia tentang kesehatan fisik, mental, serta kehidupan sosial dan ekonomi.
"Sekolah lansia juga untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia tentang lingkungan yang mendukung kehidupan mereka. Terakhir, menumbuhkan rasa dihargai, bermartabat dan kebahagiaan pada lansia," demikian Intan Indriani.
Baca juga: Tingkatkan kesejahteraan keluarga, Ini yang diluncurkan Pemkab Aceh Besar