Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki melepas ekspor perdana 10 ton ikan tuna jenis loin dan saku ke Kerajaan Arab Saudi yang dilakukan PT Yakin Pasific Tuna di Kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, Rabu.
"Saya berharap agar ekspor tuna tersebut berkelanjutan dan tidak hanya insidentil. Bahkan bukan hanya intensitas namun juga volume eksportnya terus ditingkatkan," kata Pj Gubernur Aceh di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela melepas ekspor perdana ikan tuna yang ikut dihadiri Anggota DPR RI TA Khalid, Kadis Perikanan Aceh Aliman dan Kadis Perindag Aceh Mohd Tanwier.
Ia mengatakan dalam kegiatan ekspor tersebut kualitas tetap harus terjaga, sehingga kepercayaan pembeli luar negeri akan terus membaik.
Pelepasan ekspor ikan tuna ke Arab Saudi tersebut diawali dengan peninjauan truk kontainer, dilanjutkan dengan penyegelan yang dilakukan Pj Gubernur Aceh.
Direktur Yakin Pasific Tuna Banda Aceh Almer Hafiz Sandy mengatakan ekspor 10 ton ikan tersebut merupakan prestasi bagi pihaknya.
Ia mengatakan, pabrik ikan yang dikelola pihaknya di kawasan Lampulo Banda Aceh itu sudah sesuai standar internasional.
"Kita sudah bisa ekspor ke berbagai negara di dunia seperti Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa," kata Almer.
Almer mengatakan kegiatan ekspor tersebut sukses dilakukan berkat kolaborasi dengan start up Aruna yang membuka jaringan mendapatkan pembeli di luar negeri.
"Perizinan ekspor ke Saudi Arabia hanya sedikit di Indonesia, dan kita sangat berbangga mendapat izin tersebut sehingga bisa kita lakukan ekspor perdana hari ini," kata Almer.
Menurut Almer Aceh merupakan provinsi kaya dengan potensi kelautan dan perikanan serta bernilai ekspor.
Namun potensi tersebut masih sangat minim berdasarkan hasil produksi ikan yang dihasilkan nelayan.
"Pihaknya berharap pemerintah melalui Dinas Perikanan dapat meningkatkan kapasitas nelayan Aceh," demikian Almer.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Saya berharap agar ekspor tuna tersebut berkelanjutan dan tidak hanya insidentil. Bahkan bukan hanya intensitas namun juga volume eksportnya terus ditingkatkan," kata Pj Gubernur Aceh di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela melepas ekspor perdana ikan tuna yang ikut dihadiri Anggota DPR RI TA Khalid, Kadis Perikanan Aceh Aliman dan Kadis Perindag Aceh Mohd Tanwier.
Ia mengatakan dalam kegiatan ekspor tersebut kualitas tetap harus terjaga, sehingga kepercayaan pembeli luar negeri akan terus membaik.
Pelepasan ekspor ikan tuna ke Arab Saudi tersebut diawali dengan peninjauan truk kontainer, dilanjutkan dengan penyegelan yang dilakukan Pj Gubernur Aceh.
Direktur Yakin Pasific Tuna Banda Aceh Almer Hafiz Sandy mengatakan ekspor 10 ton ikan tersebut merupakan prestasi bagi pihaknya.
Ia mengatakan, pabrik ikan yang dikelola pihaknya di kawasan Lampulo Banda Aceh itu sudah sesuai standar internasional.
"Kita sudah bisa ekspor ke berbagai negara di dunia seperti Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa," kata Almer.
Almer mengatakan kegiatan ekspor tersebut sukses dilakukan berkat kolaborasi dengan start up Aruna yang membuka jaringan mendapatkan pembeli di luar negeri.
"Perizinan ekspor ke Saudi Arabia hanya sedikit di Indonesia, dan kita sangat berbangga mendapat izin tersebut sehingga bisa kita lakukan ekspor perdana hari ini," kata Almer.
Menurut Almer Aceh merupakan provinsi kaya dengan potensi kelautan dan perikanan serta bernilai ekspor.
Namun potensi tersebut masih sangat minim berdasarkan hasil produksi ikan yang dihasilkan nelayan.
"Pihaknya berharap pemerintah melalui Dinas Perikanan dapat meningkatkan kapasitas nelayan Aceh," demikian Almer.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023