Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Aceh melalui Unit Pelaksana Teknis Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong, Kota Lhokseumawe, menyatakan hasil tangkapan ikan nelayan di daerah itu mencapai 651 ton pada Juni 2023.
"Hasil tangkap ikan nelayan didaratkan di PPI Pusong meningkat pada Juni 2023 sebanyak 651 ton dengan nilai jual mencapai Rp13,7 miliar," kata Koordinator Unit Pelaksanaan Teknis PPI Pusong Asmadi di Lhokseumawe, Jumat.
Asmadi mengatakan dari jumlah tangkapan ikan tersebut maka rata-rata per harinya mencapai 21,7 ton. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada Mei 2023.
"Pada periode Mei 2022 lalu, ikan yang didaratkan di PPI Pusong sebanyak 467,2 ton atau 15 ton per hari dengan nilai jual lelang Rp11,8 miliar,” katanya.
Baca juga: Penjabat Gubernur Aceh harap ekspor tuna ke Arab Saudi berkelanjutan
Ia menyebutkan tangkapan ikan yang didaratkan di PPI Pusong mengalami peningkatan dikarenakan cuaca yang mulai membaik di perairan Selat Malaka dibandingkan pada Mei lalu.
"Sebelumnya, tangkapan ikan nelayan menurun akibat faktor cuaca buruk. Nelayan tidak melaut, sehingga menurunnya kunjungan kapal mendaratkan hasil tangkapannya ke PPI Pusong, namun saat ini cuaca sudah mulai normal kembali," kata Asmadi.
Asmadi mengatakan ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPI Pusong didominasi ikan jenis cakalang, layang dan madidihang serta ikan tongkol abu-abu.
"Harga ikan bervariasi dan tergantung hasil tangkapan nelayan. Jika tangkapan banyak, maka harganya cenderung turun. Sebaliknya, jika tangkapan sedikit, maka harganya akan mahal," kata Asmadi.
Asmadi mengatakan wilayah penangkapan ikan nelayan Lhokseumawe meliputi Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 571 yang berada di perairan Selat Malaka.
"Rata-rata jumlah kapal motor yang menangkap ikan setiap bulannya berkisar antara 50 hingga 80 unit dengan bobot 10 gross ton atau GT hingga 60 GT," kata Asmadi.
Baca juga: Aceh ekspor 32 ribu ton ikan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Hasil tangkap ikan nelayan didaratkan di PPI Pusong meningkat pada Juni 2023 sebanyak 651 ton dengan nilai jual mencapai Rp13,7 miliar," kata Koordinator Unit Pelaksanaan Teknis PPI Pusong Asmadi di Lhokseumawe, Jumat.
Asmadi mengatakan dari jumlah tangkapan ikan tersebut maka rata-rata per harinya mencapai 21,7 ton. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada Mei 2023.
"Pada periode Mei 2022 lalu, ikan yang didaratkan di PPI Pusong sebanyak 467,2 ton atau 15 ton per hari dengan nilai jual lelang Rp11,8 miliar,” katanya.
Baca juga: Penjabat Gubernur Aceh harap ekspor tuna ke Arab Saudi berkelanjutan
Ia menyebutkan tangkapan ikan yang didaratkan di PPI Pusong mengalami peningkatan dikarenakan cuaca yang mulai membaik di perairan Selat Malaka dibandingkan pada Mei lalu.
"Sebelumnya, tangkapan ikan nelayan menurun akibat faktor cuaca buruk. Nelayan tidak melaut, sehingga menurunnya kunjungan kapal mendaratkan hasil tangkapannya ke PPI Pusong, namun saat ini cuaca sudah mulai normal kembali," kata Asmadi.
Asmadi mengatakan ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPI Pusong didominasi ikan jenis cakalang, layang dan madidihang serta ikan tongkol abu-abu.
"Harga ikan bervariasi dan tergantung hasil tangkapan nelayan. Jika tangkapan banyak, maka harganya cenderung turun. Sebaliknya, jika tangkapan sedikit, maka harganya akan mahal," kata Asmadi.
Asmadi mengatakan wilayah penangkapan ikan nelayan Lhokseumawe meliputi Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 571 yang berada di perairan Selat Malaka.
"Rata-rata jumlah kapal motor yang menangkap ikan setiap bulannya berkisar antara 50 hingga 80 unit dengan bobot 10 gross ton atau GT hingga 60 GT," kata Asmadi.
Baca juga: Aceh ekspor 32 ribu ton ikan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023