Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pasangan Calon (paslon) Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Aceh Barat periode 2017-2022 H T Alaidinsyah dan H Kamaruddin, mengadakan bakti sosial berupa operasi bibir sumbing gratis untuk membantu pengobatan masyarakat yang memiliki kekurangan fisik tubuh.

"Kami tergerak melakukan aksi seperti ini untuk satu kegiatan, yaitu amal, membantu memfasilitasi meringankan beban bayi, anak-anak maupun orang dewasa yang memiliki kekurangan fisik bibir sumbing,"kata H Kamaruddin, di Meulaboh, Sabtu.

Pernyataan itu disampaikan disela-sela meninjau berlangsungnya proses operasi bibir sumbing 11 pasien di Badan Layan Usaha Daerah Rumah Sakit Cut Nyak Dhien (BLUD-RSU) Cut Nyak Dhien Meulaboh, acara itu turut dihadiri paslon Bupati H T Alaidinsyah.

Kamaruddin menyampaikan, kegiatan amal bakti tersebut bukanlah yang perdana dilakukan dirinya, karena jauh sebelum itu, sebagai ketua DPD II Partai Golkar Aceh Barat telah lebih 70 orang warga difasilitasi pengobatan massal masyarakat bibir sumbing.

Terlebih lagi penderita bibir sumbing yang dibantu itu berasal dari keluarga miskin ataupun kurang mampu, sehingga kemampuan dari jaringan politik yang dimilikinya dimanfaatkan untuk kegiatan sosial seperti demikian.

"Kalau sebelum itu sampai 70 orang kami fasilitasi, kita kirim untuk operasinya di rumah sakit Malahayati Banda Aceh. Tapi hari ini kita laksanakan di Meulaboh dan kita fasilitasi lewat bantuan Rahmad Ozer duta bibir sumbing Aceh,"sebutnya.

Kegiatan bakti sosial di rumah sakit Cut Nyak Dhien tersebut tidak dihadiri simpatisan maupun massa pendukung, karena bukan hanya untuk kegiatan kampanye bagi paslon nomor urut satu (1) yang diusung oleh koalisi delapan partai nasional itu.

Operasi bibir sumbing itu kerjasama dengan tenaga dokter dari rumah sakit Malahayati Banda Aceh yakni dr Jailani, yang selama ini merupakan dokter ahli dalam operasi bibir sumbing, celah langit-langit dan sebagainya bersama Smile Train.

Satu hari sebelum dilakukan operasi massal tersebut, panitia pelaksana melakukan kegiatan ritual keagamaan berupa tepung tawar (peusijuk), pasien yang dioperasi mayoritas berusia anak-anak dan orang dewasa.

"Jumlah pasien yang dioperasi harusnya 12 orang, namun satu orang bayi tidak cukup berat badan sehingga hanya 11 orang. Pasien ini berasal dari Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Nagan Raya,"tambah Rahmad Ozer, panitia pelaksana.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017