Dayah Terpadu Inshafuddin Kota Banda Aceh mewisudakan sebanyak 148 orang santri angkatan ke 25 di halaman dayah setempat, pada Senin (31/7).
Wakil Pimpinan Dayah Terpadu Inshafuddin Tgk Nasrul Zahidy di Banda Aceh, mengatakan santri yang diwisuda di antaranya masing-masing 72 orang pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Kami berpesan kepada wisudawan untuk terus menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh selama belajar di dayah ini," kata Nasrul.
Baca juga: Hadiri wisuda santri, ini pesan Plt Bupati Bener Meriah
Ia menjelaskan, Dayah Terpadu Inshafuddin didirikan oleh para ulama yang diketuai oleh almarhum Abu Daud Zamzami pada 1998, dan tahun ini genap berusia 25 tahun.
Dengan keterbatasan, kata dia, Dayah Terpadu Inshafuddin terus berupaya untuk berkembang dan maju. Kini telah memiliki sebanyak 500 orang santri yang berasal dari semua daerah di Aceh, bahkan ada juga dari negara Thailand.
Kepada wisudawan, dia juga berpesan agar mengedepankan kejujuran dan kesabaran, karena itu adalah kunci kesuksesan. Para alumnus harus menjadi teladan dan bermanfaat di tengah masyarakat.
"Anak-anak kami harus berakhlakul karimah dan tampil dalam masyarakat sebagai juru dakwah dan pendidik. Kalau suatu negeri mau maju maka harus bagus akhlaknya, dan sebaliknya kalau moralitas atau akhlak masyarakat tidak bagus maka kehancuran akan melanda suatu negeri," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dayah Aceh Zahrol Fajri
sejak didirikan, Dayah Terpadu Inshafuddin terus berkiprah dalam upaya mencerdaskan masyarakat, terutama dalam hal mencetak kader-kader ulama. Banyak torehan prestasi yang telah diraih oleh Dayah Terpadu Inshafuddin.
"Kami sangat mengharapkan dayah ini terus berkembang dan maju," kata Zahrol.
Baca juga: Dua dayah di Aceh terima bantuan 55 unit komputer dari BPKH
Menurut dia, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan lembaga pendidikan dayah lebih maju, seperti adanya sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki unit usaha ekonomi yang menghasilkan, dan peningkatan kualitas tenaga pengajar.
"Di samping itu dayah sangat berperan dalam membentuk akhlak dan moralitas generasi muda dan mencegah pengaruh negatif dari dampak kemajuan teknologi di era global," ujarnya.
Milad dan wisuda tahun ini juga turut dimeriahkan penampilan santri yang tergabung dalam Sanggar Al-Funun Dayah Terpadu Inshafuddin. Dan juga penampilan santri yang berpidato dalam empat bahasa yakni bahasa Arab, Inggris, Indonesia, Aceh.
Selain itu, dalam wisuda santri kali ini juga turut diumumkan 45 orang santri Dayah Terpadu Inshafuddin yang telah lulus di sejumlah perguruan tinggi negeri di Indonesia dan juga dua orang telah diterima di universitas luar negeri, yaitu Nillida Salsabila di Universitas Kebangsaan Malaysia dan Alfi Syahrin di Universitas Osman Gazi Turki.
Baca juga: Puluhan santri Dayah IQ Aceh khatam hafal 30 juz selama Ramadhan, patut diapresiasi
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Wakil Pimpinan Dayah Terpadu Inshafuddin Tgk Nasrul Zahidy di Banda Aceh, mengatakan santri yang diwisuda di antaranya masing-masing 72 orang pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Kami berpesan kepada wisudawan untuk terus menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh selama belajar di dayah ini," kata Nasrul.
Baca juga: Hadiri wisuda santri, ini pesan Plt Bupati Bener Meriah
Ia menjelaskan, Dayah Terpadu Inshafuddin didirikan oleh para ulama yang diketuai oleh almarhum Abu Daud Zamzami pada 1998, dan tahun ini genap berusia 25 tahun.
Dengan keterbatasan, kata dia, Dayah Terpadu Inshafuddin terus berupaya untuk berkembang dan maju. Kini telah memiliki sebanyak 500 orang santri yang berasal dari semua daerah di Aceh, bahkan ada juga dari negara Thailand.
Kepada wisudawan, dia juga berpesan agar mengedepankan kejujuran dan kesabaran, karena itu adalah kunci kesuksesan. Para alumnus harus menjadi teladan dan bermanfaat di tengah masyarakat.
"Anak-anak kami harus berakhlakul karimah dan tampil dalam masyarakat sebagai juru dakwah dan pendidik. Kalau suatu negeri mau maju maka harus bagus akhlaknya, dan sebaliknya kalau moralitas atau akhlak masyarakat tidak bagus maka kehancuran akan melanda suatu negeri," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dayah Aceh Zahrol Fajri
sejak didirikan, Dayah Terpadu Inshafuddin terus berkiprah dalam upaya mencerdaskan masyarakat, terutama dalam hal mencetak kader-kader ulama. Banyak torehan prestasi yang telah diraih oleh Dayah Terpadu Inshafuddin.
"Kami sangat mengharapkan dayah ini terus berkembang dan maju," kata Zahrol.
Baca juga: Dua dayah di Aceh terima bantuan 55 unit komputer dari BPKH
Menurut dia, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan lembaga pendidikan dayah lebih maju, seperti adanya sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki unit usaha ekonomi yang menghasilkan, dan peningkatan kualitas tenaga pengajar.
"Di samping itu dayah sangat berperan dalam membentuk akhlak dan moralitas generasi muda dan mencegah pengaruh negatif dari dampak kemajuan teknologi di era global," ujarnya.
Milad dan wisuda tahun ini juga turut dimeriahkan penampilan santri yang tergabung dalam Sanggar Al-Funun Dayah Terpadu Inshafuddin. Dan juga penampilan santri yang berpidato dalam empat bahasa yakni bahasa Arab, Inggris, Indonesia, Aceh.
Selain itu, dalam wisuda santri kali ini juga turut diumumkan 45 orang santri Dayah Terpadu Inshafuddin yang telah lulus di sejumlah perguruan tinggi negeri di Indonesia dan juga dua orang telah diterima di universitas luar negeri, yaitu Nillida Salsabila di Universitas Kebangsaan Malaysia dan Alfi Syahrin di Universitas Osman Gazi Turki.
Baca juga: Puluhan santri Dayah IQ Aceh khatam hafal 30 juz selama Ramadhan, patut diapresiasi
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023