Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Timur memanen garam kelompok binaan mencapai satu ton di Desa Seuneubok Pidie, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

"Panen hari ini mencapai satu ton, lebih banyak dari pada biasanya yang hanya 600 kilogram setiap kali panen," kata Kepala Dinas Perikanan Aceh Timur Cut Ida Mariya di Aceh Timur, Senin.

Cut Ida Mariya mengatakan produksi garam tersebut masih dilakukan dengan cara tradisional, namun tetap menghasilkan garam yang berkualitas dan terjamin. Proses pengolahannya mengutamakan kebersihan dan halal.

"Harapan kita semoga semua unsur ke depan juga bisa lebih fokus dalam pengembangan usaha garam karena garam salah satu kebutuhan yang tidak pernah putus dibutuhkan masyarakat," kata Cut Ida Mariya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Usaha Garam Sigantang Sira Zulkifli Yusuf mengatakan garam yang diproduksi saat ini masih terbilang minim, karena tidak mampu memenuhi kebutuhan di tingkat lokal.

"Permintaan garam sangat tinggi, sedangkan produksi kami berkisar 600 kilogram hingga satu ton setiap kali panen. Masa panen satu bulan hingga satu bulan setengah, itu pun tergantung cuaca," kata Zulkifli.

Zulkifli mengatakan guna meningkatkan produksi garam pihaknya  membutuhkan sejumlah peralatan seperti mesin penggiling garam dan tambahan tunnel atau kolam penampungan air laut.

“Saat ini, kami ada 10 tunel. Jika tunnel bertambah lima saja, maka hasil produksi garam bisa terus meningkat, sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Aceh Timur," kata Zulkifli.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023