Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Bank Indonesia meresmikan Pekan QRIS Nasional tahun 2023 di Pasar Kuliner Lhokseumawe, Aceh, dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Pekan QRIS Nasional 2023 dan Pemasalan Olahraga Senam itu terpusat di Pasar Kuliner Lhokseumawe, Minggu (20/8). Kegiatan ini sebagai salah satu upaya BI dan pemerintah kota dalam meningkatkan pendapatan pelaku UMKM yang dibina langsung oleh pemerintah setempat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe Gunawan, Minggu, mengatakan sistem pembayaran pemerintah maupun pedagang menjadi perhatian pihak perbankan. Jika sistem pembayaran lancar maka pertumbuhan ekonomi bisa terus ditingkatkan, tentu juga dengan peran serta dari masyarakat.
"Kami berusaha transaksi yang dilakukan masyarakat tidak terhambat dan tidak ada kendala, sehingga harapannya penggunaan QRIS ini bisa lancar dan pertumbuhan ekonomi dapat terus didorong,” ujarnya.
Baca juga: BI Lhokseumawe siapkan uang pecahan baru untuk lebaran Rp2,2 triliun
Menurut Gunawan, BI mencatat hingga pertengahan 2023 pengguna QRIS di Lhokseumawe meningkat menjadi 40 ribu pengguna, dari angka sebelumnya tahun 2022 hanya 12 ribu pengguna.
Selain itu jumlah transaksi juga saat ini telah mencapai Rp8 miliar dari sebelumnya hanya Rp1,2 miliar, ujarnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran, mengharapkan adanya kolaborasi dari seluruh elemen maupun instansi untuk menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan banyak orang di Pasar Kuliner Lhokseumawe.
Apalagi pemasalan senam telah diresmikan dan akan berkelanjutan setiap akhir pekan. Tentu, wadah ini ditargetkan dapat berdampak pada peningkatan sektor ekonomi, dan juga memberi dampak baik bagi kesehatan masyarakat.
"Kalau kita lihat itu antusiasme itu tadi masyarakat, luar biasa. Jika bisa kelola, kita kolaborasikan ini tentunya akan membawa dampak yang luar biasa. Senam ini nanti bisa memberi kontribusi bagi UMKM. Jika bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi lokal kenapa tidak diteruskan," ujarnya.
Ia menyebut, pasar kuliner ini rutin diselenggarakan setiap akhir pekan. Acara ini merupakan gagasan dari pemerintah kota setempat untuk meningkatkan kembali gairah UMKM pasca dilanda COVID-19.
Melalui kegiatan tersebut, kata dia, pemerintah dan BI juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat dan pedagang, untuk melakukan transaksi dengan menggunakan QRIS.
Baca juga: BI: Komoditas perikanan sumbang inflasi terbesar di Lhokseumawe
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Pekan QRIS Nasional 2023 dan Pemasalan Olahraga Senam itu terpusat di Pasar Kuliner Lhokseumawe, Minggu (20/8). Kegiatan ini sebagai salah satu upaya BI dan pemerintah kota dalam meningkatkan pendapatan pelaku UMKM yang dibina langsung oleh pemerintah setempat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe Gunawan, Minggu, mengatakan sistem pembayaran pemerintah maupun pedagang menjadi perhatian pihak perbankan. Jika sistem pembayaran lancar maka pertumbuhan ekonomi bisa terus ditingkatkan, tentu juga dengan peran serta dari masyarakat.
"Kami berusaha transaksi yang dilakukan masyarakat tidak terhambat dan tidak ada kendala, sehingga harapannya penggunaan QRIS ini bisa lancar dan pertumbuhan ekonomi dapat terus didorong,” ujarnya.
Baca juga: BI Lhokseumawe siapkan uang pecahan baru untuk lebaran Rp2,2 triliun
Menurut Gunawan, BI mencatat hingga pertengahan 2023 pengguna QRIS di Lhokseumawe meningkat menjadi 40 ribu pengguna, dari angka sebelumnya tahun 2022 hanya 12 ribu pengguna.
Selain itu jumlah transaksi juga saat ini telah mencapai Rp8 miliar dari sebelumnya hanya Rp1,2 miliar, ujarnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran, mengharapkan adanya kolaborasi dari seluruh elemen maupun instansi untuk menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan banyak orang di Pasar Kuliner Lhokseumawe.
Apalagi pemasalan senam telah diresmikan dan akan berkelanjutan setiap akhir pekan. Tentu, wadah ini ditargetkan dapat berdampak pada peningkatan sektor ekonomi, dan juga memberi dampak baik bagi kesehatan masyarakat.
"Kalau kita lihat itu antusiasme itu tadi masyarakat, luar biasa. Jika bisa kelola, kita kolaborasikan ini tentunya akan membawa dampak yang luar biasa. Senam ini nanti bisa memberi kontribusi bagi UMKM. Jika bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi lokal kenapa tidak diteruskan," ujarnya.
Ia menyebut, pasar kuliner ini rutin diselenggarakan setiap akhir pekan. Acara ini merupakan gagasan dari pemerintah kota setempat untuk meningkatkan kembali gairah UMKM pasca dilanda COVID-19.
Melalui kegiatan tersebut, kata dia, pemerintah dan BI juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat dan pedagang, untuk melakukan transaksi dengan menggunakan QRIS.
Baca juga: BI: Komoditas perikanan sumbang inflasi terbesar di Lhokseumawe
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023