Katahati Enterprise ikut memamerkan produk olahan Janeng dan Aren dari Samar Kilang, Kabupaten Bener Meriah, Aceh pada Women Ecopreneur Fest di Bali, yang menjadi wadah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perempuan di Indonesia untuk memperkenalkan produk.
Direktur Eksekutif Katahati Institute Raihal Fajri, Senin, mengatakan Women Ecopreneur Fest menjadi wadah bagi sembilan UMKM perempuan di Indonesia untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan produk bisnis yang sudah dikembangkan melalui presentasi bisnis, pameran produk, dan pelatihan perajin.
"Dengan menyasar perajin lokal yang menjangkau enam provinsi di seluruh Indonesia, dari Aceh ke Nusa Tenggara Timur, mereka mengembangkan produk dan usahanya melalui keterampilan dan nilai kearifan lokal daerah masing-masing yang kemudian memiliki nilai ekonomis tinggi dengan tetap menjalankan praktik berkelanjutan dalam setiap prosesnya," kata Raihal dalam keterangan diterima di Banda Aceh, Senin.
Baca juga: OJK: Pembiayaan sektor produktif di Aceh membaik
Women Ecopreneur Fest berlangsung di Ubud, Provinsi Bali, pada 18 - 21 Agustus 2023. Kata Raihan, acara ini juga menjadi momentum perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke 78 Republik Indonesia, sebagai pengingat masyarakat terhadap arti penting berdaya bagi perempuan dan mendukung kemerdekaan bangsa melalui kecerdasan dan kepiawaian.
Ia menjelaskan, produk Janeng dan Aren merupakan hasil hutan bukan kayu (HHBK) banyak ditemukan di hutan Samar Kilang, yang merupakan bagian dari Kawasan Ekosistem Leuser.
Janeng merupakan ubi hutan (Dioscorea hispida Dents) yang banyak tumbuh di hutan Aceh. Ubi hutan jika diolah dengan benar maka kaya akan serat dan tidak banyak karbohidrat sehingga baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang mengurangi karbohidrat dalam tubuh.
“Sementara Aren (Arrenge pinnata) saat ini menjadi pemanis pengganti gula pasir yang banyak dicari oleh masyarakat, baik itu untuk pemanis makanan, maupun pengganti gula bagi penikmat kopi arabica Gayo yang berasal dari dataran tinggi Aceh,” ujarnya.
Raihal mengatakan, program akselerator dari Women’s Earth Alliance dan didukung oleh Pemerintah Australia melalui Direct Aid Program, yang diluncurkan untuk mendukung percepatan pertumbuhan bisnis hijau dan berkelanjutan pasca COVID-19.
“Katahati Enterprise merupakan brand dari unit usaha Perempuan Gayo Sejahtera yang diinisiasi oleh Katahati Institute di Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah,” katanya.
Dalam ajang internasional tersebut juga turut hadir perwakilan perempuan pengrajin dari Samar Kilang, yakni Rauyah sebagai Ketua Kelompok Markilang untuk usaha Janeng dan Saedah sebagai Ketua Samaren untuk unit usaha aren.
"Ini merupakan pengalaman pertama bagi keduanya melakukan perjalanan untuk mengikuti event di luar Aceh setelah pendampingan dua tahun yang dilakukan Katahati Institute di Samar Kilang," ujarnya.
Raihal menambahkan, kegiatan pendampingan masyarakat Samar Kilang mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, hingga ke tingkat desa. Pj Bupati Bener Meriah juga meminta agar kegiatan serupa juga dilaksanakan di daerah lain di Bener Meriah.
“Karena menurutnya kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, termasuk untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga hutan dan lingkungan,” ujarnya.
Baca juga: Pj Gubernur Aceh minta Pemda anggarkan dana kemajuan koperasi dan UMKM
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Direktur Eksekutif Katahati Institute Raihal Fajri, Senin, mengatakan Women Ecopreneur Fest menjadi wadah bagi sembilan UMKM perempuan di Indonesia untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan produk bisnis yang sudah dikembangkan melalui presentasi bisnis, pameran produk, dan pelatihan perajin.
"Dengan menyasar perajin lokal yang menjangkau enam provinsi di seluruh Indonesia, dari Aceh ke Nusa Tenggara Timur, mereka mengembangkan produk dan usahanya melalui keterampilan dan nilai kearifan lokal daerah masing-masing yang kemudian memiliki nilai ekonomis tinggi dengan tetap menjalankan praktik berkelanjutan dalam setiap prosesnya," kata Raihal dalam keterangan diterima di Banda Aceh, Senin.
Baca juga: OJK: Pembiayaan sektor produktif di Aceh membaik
Women Ecopreneur Fest berlangsung di Ubud, Provinsi Bali, pada 18 - 21 Agustus 2023. Kata Raihan, acara ini juga menjadi momentum perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke 78 Republik Indonesia, sebagai pengingat masyarakat terhadap arti penting berdaya bagi perempuan dan mendukung kemerdekaan bangsa melalui kecerdasan dan kepiawaian.
Ia menjelaskan, produk Janeng dan Aren merupakan hasil hutan bukan kayu (HHBK) banyak ditemukan di hutan Samar Kilang, yang merupakan bagian dari Kawasan Ekosistem Leuser.
Janeng merupakan ubi hutan (Dioscorea hispida Dents) yang banyak tumbuh di hutan Aceh. Ubi hutan jika diolah dengan benar maka kaya akan serat dan tidak banyak karbohidrat sehingga baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang mengurangi karbohidrat dalam tubuh.
“Sementara Aren (Arrenge pinnata) saat ini menjadi pemanis pengganti gula pasir yang banyak dicari oleh masyarakat, baik itu untuk pemanis makanan, maupun pengganti gula bagi penikmat kopi arabica Gayo yang berasal dari dataran tinggi Aceh,” ujarnya.
Raihal mengatakan, program akselerator dari Women’s Earth Alliance dan didukung oleh Pemerintah Australia melalui Direct Aid Program, yang diluncurkan untuk mendukung percepatan pertumbuhan bisnis hijau dan berkelanjutan pasca COVID-19.
“Katahati Enterprise merupakan brand dari unit usaha Perempuan Gayo Sejahtera yang diinisiasi oleh Katahati Institute di Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah,” katanya.
Dalam ajang internasional tersebut juga turut hadir perwakilan perempuan pengrajin dari Samar Kilang, yakni Rauyah sebagai Ketua Kelompok Markilang untuk usaha Janeng dan Saedah sebagai Ketua Samaren untuk unit usaha aren.
"Ini merupakan pengalaman pertama bagi keduanya melakukan perjalanan untuk mengikuti event di luar Aceh setelah pendampingan dua tahun yang dilakukan Katahati Institute di Samar Kilang," ujarnya.
Raihal menambahkan, kegiatan pendampingan masyarakat Samar Kilang mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, hingga ke tingkat desa. Pj Bupati Bener Meriah juga meminta agar kegiatan serupa juga dilaksanakan di daerah lain di Bener Meriah.
“Karena menurutnya kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, termasuk untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga hutan dan lingkungan,” ujarnya.
Baca juga: Pj Gubernur Aceh minta Pemda anggarkan dana kemajuan koperasi dan UMKM
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023