Sebagian kapal tangkap ikan milik nelayan asal Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terpaksa ditambatkan di dermaga milik Kabupaten Aceh Selatan, karena kapasitas kolam labuh belum memadai di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga, Susoh.

"Sebagian besar ditambatkan di kolam labuh Labuhan Haji dan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan. Karena kolam dermaga kita sangat kecil sehingga tidak mampu menampung seluruh boat nelayan kita," kata Koordinator PPI Ujong Serangga, Susoh, Ari Gunawan di Blangpidie, Kamis.

Ari menjelaskan, jumlah boat nelayan Abdya berkapasitas di atas 30 GT saat ini sebanyak tiga unit, delapan unit berkapasitas 30 GT dan 235 unit berkapasitas di bawah 30 GT.

Baca juga: Kemenhub diminta segera bangun pelabuhan di Aceh, harus tuntas 2024

Dari jumlah armada tangkap itu, lanjut dia, berada di beberapa PPI di kabupaten tetangga, karena kapasitas kolam labuh di dermaga PPI Ujong Serangga masih kecil dan belum memadai.

Saat ini, kata dia, luas kolam labuh di dermaga PPI Ujong Serangga Susoh sekitar tiga hektare dan itu belum semuanya bisa digunakan. 

 

Jika program pembangunan kolam dermaga bisa segera terealisasi maka diyakini sekitar 80 persen boat nelayan Abdya bisa tertampung di kolam dermaga tersebut. 

"Perampungan kolam dermaga ini sudah masuk perencanaan, dokumen sudah lengkap, cuma saat ini terkendala mengenai anggaran karena PPI Ujong Serangga ini baru peralihan pengelolaan dari Kabupaten ke provinsi," ujarnya.

Menurut dia, meski kapal tangkap nelayan Abdya ditambatkan di dermaga luar Abdya, tetap tidak akan berpengaruh pada pendapatan asli daerah (PAD).

Karena, kata dia, setoran pajak sesuai dengan Surat Laik Operasi (SLO) dan Surat Persetujuan Berlayar (SLO) sebagai syarat untuk berlayar menangkap ikan di laut. 

 "Hasil tangkapan tetap dimana dikeluarkan SLO dan SPB, jadi, tidak terpengaruh dengan PAD," ujarnya.

Baca juga: Bulog: Realisasi SPHP di Aceh capai 24.360 ton

Pewarta: Suprian

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023