Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut wilayah Provinsi Aceh berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan, sehingga warga diminta waspada terhadap potensi banjir terutama wilayah Kepulauan Simeulue.
“Ya betul ada potensi bencana hidrometeorologi, terutama untuk daerah Simeulue yang mungkin tingkat kewaspadaannya perlu ditingkatkan,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Muhammad Rafli di Aceh Besar, Senin.
Ia menjelaskan, saat ini terdapat belokan angin di wilayah Aceh yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin, sehingga hal ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah provinsi paling barat Indonesia itu.
Sebab itu, kondisi cuaca yang ditimbulkan di beberapa wilayah yakni mengalami hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir untuk, sedangkan daerah lainnya dalam keadaan berawan hingga berawan tebal.
“Untuk kecepatan angin di Aceh rata-rata berkisar antara 10 - 30 kilometer per jam,” ujarnya.
Rafli menyebut, saat ini Aceh sedang memasuki musim pancaroba atau masa peralihan dari kemarau ke musim penghujan. Diprediksikan, Aceh mulai memasuki musim penghujan pada akhir September atau awal Oktober mendatang.
“Jika kita lihat dari keadaan cuaca beberapa hari sebelumnya memang tanda tanda memasuki musim pancaroba sudah ada, Awal musim penghujan nanti di akhir September atau awal Oktober,” ujarnya.
Adapun daerah dengan peringatan dini kategori waspada terhadap potensi banjir yakni Aceh Barat Daya, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Gayo Lues, Langsa, Lhokseumawe, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, dan Subulussalam.
Sedangkan Kabupaten Simeulue masuk dalam kategori siaga. Sementara untuk beberapa daerah lain seperti Kabupaten Aceh Besar, Bener Meriah, Sabang, Pidie, dan Pidie Jaya juga berpotensi hujan sedang hingga deras, namun tidak masuk dalam kategori waspada banjir.
Di samping itu, BMKG juga memperkirakan adanya potensi gelombang laut tinggi mulai 2,5 - 4 meter, meliputi perairan laut utara Sabang, perairan penyeberangan Sabang-Banda Aceh, penyeberangan Meulaboh-Sinabang, Selat Malaka Bagian Utara, perairan Barat Aceh, Samudera Hindia Barat Aceh dan sekitarnya.
Terutama, lanjut dia, daerah perairan Samudra Hindia Barat Aceh, perairan Barat Aceh dan perairan Utara Sabang yang sangat perlu diwaspadai karena prakiraan ketinggian gelombang hingga 4 meter.
“Untuk kapal penyeberangan masih masuk dalam kategori aman, namun perlu waspada jika ada hujan lebat dan angin kencang karena dapat mempengaruhi gelombang tinggi dan jarak pandang sehingga perlu berhati-hati,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Ya betul ada potensi bencana hidrometeorologi, terutama untuk daerah Simeulue yang mungkin tingkat kewaspadaannya perlu ditingkatkan,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Muhammad Rafli di Aceh Besar, Senin.
Ia menjelaskan, saat ini terdapat belokan angin di wilayah Aceh yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin, sehingga hal ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah provinsi paling barat Indonesia itu.
Sebab itu, kondisi cuaca yang ditimbulkan di beberapa wilayah yakni mengalami hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir untuk, sedangkan daerah lainnya dalam keadaan berawan hingga berawan tebal.
“Untuk kecepatan angin di Aceh rata-rata berkisar antara 10 - 30 kilometer per jam,” ujarnya.
Rafli menyebut, saat ini Aceh sedang memasuki musim pancaroba atau masa peralihan dari kemarau ke musim penghujan. Diprediksikan, Aceh mulai memasuki musim penghujan pada akhir September atau awal Oktober mendatang.
“Jika kita lihat dari keadaan cuaca beberapa hari sebelumnya memang tanda tanda memasuki musim pancaroba sudah ada, Awal musim penghujan nanti di akhir September atau awal Oktober,” ujarnya.
Adapun daerah dengan peringatan dini kategori waspada terhadap potensi banjir yakni Aceh Barat Daya, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Gayo Lues, Langsa, Lhokseumawe, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, dan Subulussalam.
Sedangkan Kabupaten Simeulue masuk dalam kategori siaga. Sementara untuk beberapa daerah lain seperti Kabupaten Aceh Besar, Bener Meriah, Sabang, Pidie, dan Pidie Jaya juga berpotensi hujan sedang hingga deras, namun tidak masuk dalam kategori waspada banjir.
Di samping itu, BMKG juga memperkirakan adanya potensi gelombang laut tinggi mulai 2,5 - 4 meter, meliputi perairan laut utara Sabang, perairan penyeberangan Sabang-Banda Aceh, penyeberangan Meulaboh-Sinabang, Selat Malaka Bagian Utara, perairan Barat Aceh, Samudera Hindia Barat Aceh dan sekitarnya.
Terutama, lanjut dia, daerah perairan Samudra Hindia Barat Aceh, perairan Barat Aceh dan perairan Utara Sabang yang sangat perlu diwaspadai karena prakiraan ketinggian gelombang hingga 4 meter.
“Untuk kapal penyeberangan masih masuk dalam kategori aman, namun perlu waspada jika ada hujan lebat dan angin kencang karena dapat mempengaruhi gelombang tinggi dan jarak pandang sehingga perlu berhati-hati,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023