Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Hari pencoblosan pemilihan gubernur dan /wakil gubernur, bupati dan wakil bupati dan wali kota serta wakil wali kota di Provinsi Aceh tinggal menghitung jari.

Tepatnya, Rabu (15/2), masyarakat akan mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) yang telah ditetapkan guna memberikan hak pilihnya kepada pasangan calon yang diyakini mampu memberikan perubahan untuk daerah tempat tinggalnya tersebut.

Dalam pelaksanaan pesta demokrasi tersebut, para penyelenggara Pilkada pemilihan orang nomor satu dan dua untuk tingkat provinsi dan kabupaten-kota dituntut untuk tetap menjaga netralitasnya dalam melaksanakan tugasnya.

"Kami mengingatkan penyelenggara Pilkada di semua tingkatan mulai provinsi hingga petugas di TPS untuk tetap menjaga netralitasnya," kata Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Ridwan Hadi di Banda Aceh.

Ia menyebutkan KIP kabupaten-kota, sudah merekrut 1.445 orang panitia pemilihan kecamatan (PPK). PPK yang direkrut berasal dari 289 kecamatan di Aceh. Setiap kecamatan merekrut lima orang.

Kemudian panitia pemungutan suara (PPS) yang tersebar di 6.477 gampong atau desa di Aceh. Di setiap gampong direkrut tiga orang dibantu tujuh orang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang bertugas di setiap TPS.

"Mereka ini semua penyelenggara pilkada serentak di Aceh, karena itu, saya mengajak semuanya untuk menunjukkan netralitas, tidak memihak pasangan calon peserta Pilkada tertentu," kata Ridwan Hadi.

Ridwan Hadi juga mengajak semua pihak termasuk peserta Pilkada mengawal penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak di Provinsi Aceh.

"Tolong kami dikawal. Siapa yang mengawal kami?Pertama adalah peserta pilkada. Selanjutnya pemerintah daerah dan masyarakat," katanya.

Ridwan Hadi juga mengajak peserta Pilkada menempatkan saksi yang jujur dan berintegritas di setiap TPS, sehingga laporan yang disampaikan sesuai fakta yang terjadi di lapangan.

"Semua ini yang kami harapkan agar pelaksanaan Pilkada Aceh berjalan transparan dan berkualitas sesuai yang diharapkan. Dengan demikian, Pilkada damai yang diinginkan akan terwujud," kata Ridwan Hadi.

Pemilihan kepala daerah di Aceh gelar serentak antara pemilihan gubernur dan wakil gubernur dengan pemilihan 20 bupati dan wali kota beserta wakil dari 23 kabupaten dan kota di provinsi itu. Pilkada serentak tersebut digelar 15 Februari 2017.

Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Aceh diikuti enam pasangan calon, yakni Tarmizi A Karim dan Machsalmina, Zakaria Saman dan T Alaidinsyah.

Kemudian, Abdullah Puteh dan Sayed Mustafa Usab, Zaini Abdullah dan Nasaruddin, Muzakir Manaf dan TA Khalid serta pasangan Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah

Gencarkan sosialisasi 
   
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Provinsi Aceh terus menggencarkan pemilihan kepala daerah atau Pilkada di provinsi ujung barat Indonesia tersebut guna mengoptimalkan pelaksanaan pemilihan kepala daerah di daerah setempat.

"Kami terus menyosialisasikan pilkada serentak yang dilaksanakan pada 15 Februari 2017 mendatang," kata Komisioner Bidang Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KIP Provinsi Aceh Hendra Fauzi di Banda Aceh.

Hendra Fauzi mengatakan sosialisasi yang digelar tersebut  tidak hanya menyasar komunitas tertentu, tetapi juga dilakukan kepada seluruh masyarakat, sehingga mereka mengetahui dan mengerti tata cara Pilkada, terutama cara mencoblos pasangan calon yang sesuai pilihannya.

Hendra menjelaskan ntuk kelompok pemula, sosialisasi dilakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah pemilih. Umumnya, pemilih pemula atau yang baru pertama kali mengikuti pemilihan umum, masih duduk di kelas akhir sekolah menengah atas atau sederajat.

"Sosialisasi di sekolah dirangkai dengan simulasi pencoblosan. Pencoblosan ini yang terpenting, sehingga ketika Pilkada nanti, suara yang mereka berikan sah," kata Hendra Fauzi.

Hendra Fauzi menyebutkan, sosialisasi Pilkada tersebut akan terus digencarkan guna meningkatkan partisipasi masyarakat menggunakan hak pilihnya. Apalagi, hari pencoblosan pilkada tinggal beberapa hari lagi.

"Semakin tinggi partisipasi pemilih, maka akan semakin berkualitas pula pilkada di Aceh, karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat yang berhak memilih menggunakan hak pilihnya," kata Hendra Fauzi.

Polda Sebar Personel 
   
Ratusan personel Polda Aceh yang ditugaskan untuk pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada serentak di provinsi itu mulai disebar ke kabupaten dan kota.

Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Aceh Kombes Pol Guntur Widodo di Banda Aceh mengatakan personel yang disebar tersebut untuk menutupi kekurangan personel polres dalam mengamankan TPS.

"Ada 10 polres yang kekurangan personel. Mereka personel bawah kendali operasi atau BKO Polda Aceh ini ditempatkan di sana untuk pengamanan pilkada serentak yang digelar 15 Februari mendatang," katanya.

Ada pun 10 polres yang mendapatkan tambahan pasukan dari Polda Aceh meliputi Polres Pidie, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Singkil, Gayo Lues, Aceh Jaya, Aceh Barat dan Nagan Raya.

"Personel tambahan tersebut bertugas selama delapan hari, mulai 12 hingga 16 Februari mendatang. Setelah itu, mereka kembali ke Polda Aceh," kata Kombes Pol Guntur Widodo.

Kombes Pol Guntur Widodo menambahkan penambahan personel tersebut tergantung dari permintaan masing-masing polres dan tidak semua polres mendapatkan penambahan pasukan.

"Ada sebagian polres yang personelnya cukup, jadi tidak kita lakukan penambahan. Jumlah personel yang ditempatkan, tergantung tingkat kerawanan," katanya.

Ia menjelaskan ada tiga kriteria kerawanan, yakni relatif aman, rawan satu dan rawan dua. Untuk kriteria relatif aman ditempatkan dua personel, sedangkan kriteria rawan akan di tempatkan dua personel.

Seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan TPS tidak dibekali senjata. Pengamanan mengedepankan preventif atau pencegahan. Jika terjadi gangguan melaporkan Brimob yang telah ditempatkan di setiap wilayah," kata Kombes Pol Guntur Widodo.

Pewarta: Muhammad Ifdhal dan M. Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017