Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut tingkat intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Aceh masih kategori sedang selama beberapa hari ke depan, namun tetap diminta untuk waspada agar sumber api saat terjadi kebakaran tidak makin meluas.
“Kategori sedang ialah intensitas api pada kategori sedang, yakni api relatif masih cukup mudah dikendalikan,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Faqih Musyaffa di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan prakiraan itu berdasarkan sistem peringatan karhutla BMKG per 18 September, yang menyebutkan bahwa hingga tujuh hari ke depan, potensi tingkat intensitas karhutla di Aceh dalam kategori sedang.
Baca juga: BMKG: Waspadai hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Aceh
Secara umum, lanjut dia, karhutla terjadi di wilayah Aceh bagian barat laut dan barat serta sebagian di wilayah timur dan selatan, seperti Kabupaten Aceh Besar, Aceh Jaya, Pidie Jaya, Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, dan Banda Aceh.
“Kabupaten yang paling rawan berpotensi karhutla adalah Aceh Jaya dan Aceh Besar, utamanya sebagian besar sepanjang wilayah pesisir barat,” ujarnya.
Oleh sebab itu BMKG mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan tidak melakukan pembakaran dalam membuka lahan baru. Selain itu harus berhati-hati saat membakar sampah maupun membuang puntung rokok karena dapat memicu terjadinya kebakaran meluas di area tertentu.
Apalagi, menurut dia, saat ini Aceh masih dalam musim peralihan yang dapat memicu terjadinya potensi bencana hidrometeorologi, salah satunya angin kencang yang dapat memicu kebakaran meluas.
Sementara untuk kecepatan angin, kata dia, umumnya bertiup dari arah barat hingga ke selatan dengan kecepatan berkisar antara 10 - 30 kilometer per jam. Namun ini masih dalam kategori sedang, belum termasuk kategori angin kencang.
“Untuk wilayah Aceh, musim peralihan diprakirakan hingga akhir September sampai awal Oktober dan berlanjut memasuki musim penghujan pada awal Oktober,” ujarnya.
Baca juga: Cuaca Banda Aceh diprakirakan cerah berawan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Kategori sedang ialah intensitas api pada kategori sedang, yakni api relatif masih cukup mudah dikendalikan,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Faqih Musyaffa di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan prakiraan itu berdasarkan sistem peringatan karhutla BMKG per 18 September, yang menyebutkan bahwa hingga tujuh hari ke depan, potensi tingkat intensitas karhutla di Aceh dalam kategori sedang.
Baca juga: BMKG: Waspadai hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Aceh
Secara umum, lanjut dia, karhutla terjadi di wilayah Aceh bagian barat laut dan barat serta sebagian di wilayah timur dan selatan, seperti Kabupaten Aceh Besar, Aceh Jaya, Pidie Jaya, Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, dan Banda Aceh.
“Kabupaten yang paling rawan berpotensi karhutla adalah Aceh Jaya dan Aceh Besar, utamanya sebagian besar sepanjang wilayah pesisir barat,” ujarnya.
Oleh sebab itu BMKG mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan tidak melakukan pembakaran dalam membuka lahan baru. Selain itu harus berhati-hati saat membakar sampah maupun membuang puntung rokok karena dapat memicu terjadinya kebakaran meluas di area tertentu.
Apalagi, menurut dia, saat ini Aceh masih dalam musim peralihan yang dapat memicu terjadinya potensi bencana hidrometeorologi, salah satunya angin kencang yang dapat memicu kebakaran meluas.
Sementara untuk kecepatan angin, kata dia, umumnya bertiup dari arah barat hingga ke selatan dengan kecepatan berkisar antara 10 - 30 kilometer per jam. Namun ini masih dalam kategori sedang, belum termasuk kategori angin kencang.
“Untuk wilayah Aceh, musim peralihan diprakirakan hingga akhir September sampai awal Oktober dan berlanjut memasuki musim penghujan pada awal Oktober,” ujarnya.
Baca juga: Cuaca Banda Aceh diprakirakan cerah berawan
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023