Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mencatat adanya kerusakan sawah milik petani di Desa Canggai, Kecamatan Pante Ceureumen, kabupaten, setempat setelah lahan pertanian tersebut dilintasi gajah liar.
“Persoalan gangguan gajah ini sudah kami laporkan kepada pihak terkait, guna mendapatkan penanganan lebih lanjut,” kata Camat Pante Ceureumen Zulkarnain di Aceh Barat, Senin.
Ia menyebutkan akibat gangguan gajah tersebut saat ini sebagian masyarakat di sejumlah desa di Kecamatan Pante Ceureumen, mulai ketakutan keluar rumah pada malam hari karena khawatir bertemu dengan kawanan gajah liar.
Selain itu, masyarakat di kawasan itu juga ketakutan berada di lokasi kebun karena sewaktu-waktu gajah dapat turun ke perkebunan warga.
Zulkarnain mengatakan pihaknya mencatat selama ini gangguan gajah di pemukiman masyarakat yang terjadi di Kecamatan Pante Ceureumen, selalu terjadi setiap bulan.
“Dalam satu bulan paling tidak ada dua hingga tiga kali gajah turun ke pemukiman warga, dan turut berada di perkebunan produktif masyarakat,” katanya menambahkan.
Selain merusak lahan pertanian seperti sawah milik petani, satwa liar yang dilindungi negara tersebut juga turut memakan hasil perkebunan warga seperti pohon kelapa sawit, pohon kelapa, pohon pisang serta sejumlah tanaman produktif lainnya.
Guna mengatasi jatuhnya korban di masyarakat, Pemerintah Kecamatan Pante Ceureumen mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada ketika beraktivitas.
“Pantauan kami, saat ini kawanan gajah masih sering berada di pemukiman dan perkebunan masyarakat. Kami imbau masyarakat agar tetap waspada,” imbau nya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Persoalan gangguan gajah ini sudah kami laporkan kepada pihak terkait, guna mendapatkan penanganan lebih lanjut,” kata Camat Pante Ceureumen Zulkarnain di Aceh Barat, Senin.
Ia menyebutkan akibat gangguan gajah tersebut saat ini sebagian masyarakat di sejumlah desa di Kecamatan Pante Ceureumen, mulai ketakutan keluar rumah pada malam hari karena khawatir bertemu dengan kawanan gajah liar.
Selain itu, masyarakat di kawasan itu juga ketakutan berada di lokasi kebun karena sewaktu-waktu gajah dapat turun ke perkebunan warga.
Zulkarnain mengatakan pihaknya mencatat selama ini gangguan gajah di pemukiman masyarakat yang terjadi di Kecamatan Pante Ceureumen, selalu terjadi setiap bulan.
“Dalam satu bulan paling tidak ada dua hingga tiga kali gajah turun ke pemukiman warga, dan turut berada di perkebunan produktif masyarakat,” katanya menambahkan.
Selain merusak lahan pertanian seperti sawah milik petani, satwa liar yang dilindungi negara tersebut juga turut memakan hasil perkebunan warga seperti pohon kelapa sawit, pohon kelapa, pohon pisang serta sejumlah tanaman produktif lainnya.
Guna mengatasi jatuhnya korban di masyarakat, Pemerintah Kecamatan Pante Ceureumen mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada ketika beraktivitas.
“Pantauan kami, saat ini kawanan gajah masih sering berada di pemukiman dan perkebunan masyarakat. Kami imbau masyarakat agar tetap waspada,” imbau nya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023