Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) bakal memperbanyak merespon pemanggilan darurat (emergency call) dari setiap kapal internasional yang berlayar di perairan Aceh, sehingga wilayah Pulau Weh Sabang itu terus terkenal di mata dunia.

“Salah satu pelabuhan terbuka internasional, kita harus menyediakan fasilitas untuk emergency call. Lebih banyak kita merespon emergency call maka pelabuhan kita lebih familiar di dunia internasional,” kata Kepala Unit Manajemen Pelabuhan (UMP) BPKS Zulkarnain di Kota Sabang, Rabu.

Ia menjelaskan setiap kapal yang melintasi Samudera Hindia dan Selat Malaka wilayah perairan Aceh tentu juga memiliki banyak persoalan yang dialami saat berlayar, dari kondisi kapal, penumpang dan lainnya. 

Baca juga: BPKS siap fasilitas importir penuhi kebutuhan komoditi kawasan Sabang

Oleh karena itu, lanjut dia, pihak kapal dibenarkan untuk melakukan pemanggilan darurat ke pelabuhan terdekat agar mendapatkan bantuan secara cepat.

“Artinya secara internasional memang dibenarkan untuk memanggil pelabuhan terdekat yang bisa memberikan respon untuk bantuan,” katanya.
 

Seperti pada Selasa (10/10) kemarin, kata Zulkarnain, pihaknya melakukan evakuasi medis kru kapal MV Cymona Glory berbendera Mashall Island, bernama MR Rasonable Role yang berlayar dari Santos, Brazil menuju negara Singapura.

Evakuasi kru kapal ke daratan tersebut dilakukan bersama Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP), Imigrasi, Beacukai dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sabang.

“Kru kapal ini dievakuasi karena sakit. Kondisinya masih bisa berjalan, namun perlu evakuasi untuk penanganan di rumah sakit,” ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, evakuasi kru kapal internasional yang membutuhkan bantuan tersebut lebih banyak dilakukan langsung dari Banda Aceh. 

Namun kini, Unit Manajemen Pelabuhan BPKS sebagai salah satu pelabuhan terbuka internasional juga akan kembali memperbanyak respon pemanggilan darurat tersebut, yang tentunya bekerjasama dengan lintas sektor.

First respon yang cukup berpengaruh tentu di karantina, karena berkaitan dengan kru yang sakit. Kalau peran kita mendukung penanganan saja, mendukung percepatan proses, dan juga kita membantu koordinasi dengan karantina, imigrasi, customs dan KSOP,” ujarnya.

Baca juga: MaTA desak KPK jadikan Ayah Merin sebagai JC kasus korupsi dermaga BPKS

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023