Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SD Negeri 3 Muara Satu Kota Lhokseumawe, dan masihmendapati fasilitas sekolah yang tak layak pakai.

Imran mengatakan beberapa waktu lalu dirinya juga berkunjung ke SD Negeri 10 Blang Mangat, dan mendapati hal yang sama. Hal ini merupakan peringatan terakhir darinya kepada pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe.

“Sudah dua kali ya, ini peringatan terakhir. Saya tidak mau lagi temukan hal seperti ini di sekolah yang ada di Lhokseumawe,” ujar Imran.

Saat melakukan sidak, Imran menemukan atap sekolah yang rusak dan ruang kelas yang tidak tercukupi sehingga anak-anak terpaksa harus belajar di perpustakaan. 

Baca juga: Uang jutaan rupiah penjaga sekolah rusak dimakan rayap

Selain itu Pj wali kota juga menemukan kursi tanpa sandaran punggung, yang masih digunakan oleh para siswa.

“Bagaimana siswa bisa belajar dengan fokus kalau fasilitasnya seperti ini,” ujarnya.
 

Selain menemukan adanya kerusakan pada atap dan kursi, Imran juga mendapati kondisi kelas yang terpaksa disekat menggunakan triplek karena ruang kelas tidak mencukupi.

Sementara itu, Komite Sekolah Samsul mengatakan jumlah murid saat ini mencapai 256 orang dan hanya memiliki sembilan ruang kelas. 

Pihak sekolah terpaksa membuat jam belajar menjadi dua gelombang yaitu pagi dan siang, dua kelas harus mengikuti proses belajar dan mengajar pada siang hari yang diikuti oleh 41 siswa.

“Terpaksa kami bagi jam belajarnya karena ruangan tidak cukup, kami membutuhkan penambahan sekitar tiga kelas lagi agar anak-anak bisa belajar di pagi hari dan tidak lagi ada yang di perpustakaan,” kata Samsul.

Baca juga: 19 sekolah rusak berat akibat banjir di Lebak

Pewarta: Try Vanny

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023