Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran menyatakan pihaknya masih mendapati fasilitas sekolah negeri di daerah itu yang tidak layak pakai, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SD Negeri 3 Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Sabtu.

Beberapa waktu lalu, Imran juga berkunjung ke SD Negeri 10 Blang Mangat, dan mendapati hal yang sama, sehingga ini menjadi peringatan terakhir darinya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe.

“Sudah dua kali ya, ini peringatan terakhir. Saya tidak mau lagi temukan hal seperti ini di sekolah yang ada di Lhokseumawe,” ujarnya di Lhokseumawe.

Saat sidak ke SD Negeri 3 Muara Satu, Imran menemukan atap sekolah yang rusak dan ruang kelas yang tidak tercukupi sehingga para siswa terpaksa harus belajar di perpustakaan. 

Selain itu, Pj wali kota juga menemukan kursi tanpa sandaran punggung, yang masih digunakan oleh para siswa.

“Bagaimana siswa bisa belajar dengan fokus kalau fasilitasnya seperti ini,” ujarnya.

Selain menemukan adanya kerusakan pada atap dan kursi, Imran juga mendapati kondisi kelas yang disekat menggunakan triplek, karena ruang kelas tidak mencukupi.

Sementara itu, Komite Sekolah Samsul mengatakan saat ini jumlah siswa sebanyak 256 orang dan sekolah itu hanya memiliki sembilan ruang kelas. 

Kata dia, pihak sekolah terpaksa membuat jam belajar menjadi dua gelombang yaitu pagi dan siang, dua kelas harus mengikuti proses belajar dan mengajar pada siang hari yang diikuti 41 siswa.

“Terpaksa kami bagi jam belajarnya karena ruangan tidak cukup, kami membutuhkan penambahan sekitar tiga kelas lagi agar anak-anak bisa belajar di pagi hari dan tidak lagi ada yang di perpustakaan,” kata Samsul.

 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023