Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kota Banda Aceh berupaya membangun bank sampah di setiap gampong (desa) untuk memberikan dampak ekonomis bagi barang yang tidak dibutuhkan lagi tersebut.

"Kami akan upayakan setiap gampong memiliki bank sampah. Selain pengelolaannya lebih teratur, keberadaan bank sampah tentu memberikan dampak ekonomis," kata Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal di Banda Aceh, Minggu.

Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Banda Aceh pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2017 dan Gerakan untuk Indonesia Bebas Sampah 2020 di Pantai Ulee Lheue, Banda Aceh.

Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tersebut diikuti seratusan komunitas dari berbagai latar belakang. Dalam kegiatan tersebut, para peserta berhasil mengumpulkan lebih dari 100 sampah.

Hj Illiza mengatakan, pembentukan bank sampah tersebut untuk menggerakkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap sampah. Walau tidak lagi bermanfaat, sampah masih memiliki nilai ekonomis.

"Bank sampah ini untuk menggalakan masyarakat agar memilah sampah-sampahnya. Di mana, yang memiliki nilai ekonomis bisa dijual di bank sampah gampong," kata dia.

Wali Kota menambahkan, Banda Aceh bersih tidak dapat hanya dengan mengandalkan pekerja kebersihan. Tapi juga menuntut partisipasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap sampah.

Selain bank sampah, lanjut dia, upaya mengurangi sampah yakni dengan membawa keranjang atas tas saat berbelanja. Dengan demikian, masyarakat tidak menggunakan lagi kantong plastik yang diberikan saat berbelanja.

"Pemerintah Kota Banda Aceh terus mendorong masyarakat lebih peduli sampah serta tidak membuangnya sembarang tempat," kata Hj Illiza Saaduddin Djamal.

Pewarta: M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017