Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko menyatakan sebanyak 52.751 personel gabungan terlibat pengamanan Pemilu 2024 yang digelar serentak antara pemilihan anggota legislatif dengan pemilihan presiden dan wakil presiden di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
"Pengamanan Pemilu 2024 di Provinsi Aceh melibatkan 52.751 personel gabung, baik Polri, TNI, maupun perlindungan masyarakat atau linmas," kata Achmad Kartiko di Banda Aceh, Selasa.
Kapolda mengatakan dari 52.751 personel pengamanan pemilu tersebut, sebanyak 14.820 orang di antaranya dari Polri. Sedangkan prajurit TNI sebanyak 6.248 orang dan petugas linmas sebanyak 31.683 orang.
Jenderal polisi bintang dua itu mengatakan sasaran pengamanan meliputi tempat pemungutan suara (TPS). Jumlah TPS pada Pemilu 2024 di Provinsi Aceh sebanyak 16.046 TPS, dengan rincian 13.016 TPS kurang rawan, 2.723 TPS rawan, 307 TPS sangat rawan.
"Pemilu 2024 di Aceh diikuti 18 partai politik nasional dengan jumlah bacaleg 9.058 orang dan enam partai lokal dengan jumlah bacaleg 3.401 orang. Selain itu juga ada pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD," kata Achmad Kartiko.
Kapolda mengatakan kerawanan pemilu yang menjadi perhatian khusus, yakni pada masa kampanye. Kampanye berdampak pada situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di antaranya benturan antarmassa, konvoi kendaraan bermotor intimidasi, perusakan alat peraga kampanye, dan lainnya.
Kemudian, pada masa tenang, juga akan dilakukan antisipasi terjadinya kampanye terselubung, pemasangan alat peraga di sekitar TPS, munculnya kasus politik uang, pengancaman, intimidasi, teror, dan lainnya.
"Banyak hal yang akan jadi perhatian saat pelaksanaan pemilu nanti, mulai masa kampanye hingga penghitungan suara. Di samping itu juga terkait intimidasi golput hingga indikasi protes ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan suara," katanya.
Achmad Kartiko menegaskan kepolisian siap menjaga keamanan pada setiap rangkaian pemilu di Provinsi Aceh. Polda Aceh juga sudah memetakan terhadap kemungkinan dan kerawanan terhadap pelaksanaan pemilu, termasuk kerawanan TPS.
"Kami sudah memetakan kemungkinan yang terjadi di lapangan. Pola pengamanan nantinya personel Polri akan berdampingan dengan linmas, tetapi jumlahnya kita sesuaikan dengan ancaman dan kerawanan," kata Achmad Kartiko.
Baca juga: Polres Nagan Raya Aceh gelar simulasi pengamanan Pemilu serentak
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Pengamanan Pemilu 2024 di Provinsi Aceh melibatkan 52.751 personel gabung, baik Polri, TNI, maupun perlindungan masyarakat atau linmas," kata Achmad Kartiko di Banda Aceh, Selasa.
Kapolda mengatakan dari 52.751 personel pengamanan pemilu tersebut, sebanyak 14.820 orang di antaranya dari Polri. Sedangkan prajurit TNI sebanyak 6.248 orang dan petugas linmas sebanyak 31.683 orang.
Jenderal polisi bintang dua itu mengatakan sasaran pengamanan meliputi tempat pemungutan suara (TPS). Jumlah TPS pada Pemilu 2024 di Provinsi Aceh sebanyak 16.046 TPS, dengan rincian 13.016 TPS kurang rawan, 2.723 TPS rawan, 307 TPS sangat rawan.
"Pemilu 2024 di Aceh diikuti 18 partai politik nasional dengan jumlah bacaleg 9.058 orang dan enam partai lokal dengan jumlah bacaleg 3.401 orang. Selain itu juga ada pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD," kata Achmad Kartiko.
Kapolda mengatakan kerawanan pemilu yang menjadi perhatian khusus, yakni pada masa kampanye. Kampanye berdampak pada situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di antaranya benturan antarmassa, konvoi kendaraan bermotor intimidasi, perusakan alat peraga kampanye, dan lainnya.
Kemudian, pada masa tenang, juga akan dilakukan antisipasi terjadinya kampanye terselubung, pemasangan alat peraga di sekitar TPS, munculnya kasus politik uang, pengancaman, intimidasi, teror, dan lainnya.
"Banyak hal yang akan jadi perhatian saat pelaksanaan pemilu nanti, mulai masa kampanye hingga penghitungan suara. Di samping itu juga terkait intimidasi golput hingga indikasi protes ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan suara," katanya.
Achmad Kartiko menegaskan kepolisian siap menjaga keamanan pada setiap rangkaian pemilu di Provinsi Aceh. Polda Aceh juga sudah memetakan terhadap kemungkinan dan kerawanan terhadap pelaksanaan pemilu, termasuk kerawanan TPS.
"Kami sudah memetakan kemungkinan yang terjadi di lapangan. Pola pengamanan nantinya personel Polri akan berdampingan dengan linmas, tetapi jumlahnya kita sesuaikan dengan ancaman dan kerawanan," kata Achmad Kartiko.
Baca juga: Polres Nagan Raya Aceh gelar simulasi pengamanan Pemilu serentak
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023