Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe melakukan patroli laut terpadu dalam upaya mengantisipasi masuknya imigran Rohingya ke perairan laut setempat, Kamis.

Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Andi Susanto mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan para nelayan untuk memberi informasi demi mengantisipasi kedatangan imigran. 

"Kita melakukan penghalauan pengungsi, sehingga tidak diarahkan untuk memasuki wilayah kita. Maka kita minta untuk nelayan bekerjasama, agar memberikan informasi apabila melihat adanya kapal asing yang melintas," ujarnya.

Patroli terpadu melibatkan puluhan personel TNI menggunakan KAL Bireuen I-1-70. Upaya tersebut dilakukan menindaklanjuti kedatangan sebanyak 36 imigran Rohingya di perairan Bireuen pada Senin (16/10). 

Aparat keamanan juga telah memperoleh informasi bahwa adanya kapal Rohingya lainnya, yang akan kembali memasuki wilayah timur Aceh. 

Sementara itu, Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran mengatakan pihaknya mendukung upaya yang dilakukan TNI AL. Selain mengantisipasi kedatangan imigran, melalui kegiatan ini juga dapat mengantisipasi kejahatan lainnya seperti peredaran narkotika, maupun penggunaan pukat trawl di perairan Lhokseumawe.

"Beberapa kejadian sudah ada di Lhokseumawe, ketika sudah dimasukkan ke tempat pengungsian tidak berapa lama mulai ada yang hilang tanpa keterangan yang jelas. Bahkan pernah diikuti memang sudah ada orang yang menampung, ini yang harus kita antisipasi," katanya.

Selain melakukan patroli dan menggali informasi dari nelayan, nelayan juga diimbau untuk menjaga jarak standar penangkapan ikan dengan kapal besar yaitu 30 mil dari bibir pantai.

Petugas diminta terus mengingatkan agar nelayan tidak menggunakan pukat trawl, yang melanggar ketentuan hukum.
 

Pewarta: Try Vanny

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023