Puluhan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Aceh setiap Jumat memasarkan produk usahanya lewat kegiatan Aceh UMKM Mandiri Berkah yang digelar oleh Pemerintah Aceh, sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui aktivitas usaha mikro.

Staf Khusus Gubernur Aceh Tomy Mulia Hasan, di Banda Aceh, Jumat, mengatakan perhelatan Aceh UMKM Mandiri Berkah itu difasilitasi oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki agar para pelaku UMKM dapat mempromosikan dan memasarkan produknya. Hal ini merupakan permintaan langsung dari para pelaku UMKM agar pemerintah menyediakan tempat bagi mereka untuk berjualan.

“Tujuan kita agar pelaku UMKM kita bisa terus berkembang, dan juga mempromosikan bahwa kualitas UMKM kita tidak kalah, kalau dibandingkan dengan UMKM dari luar Aceh,” ujarnya.

Baca juga: Pemkab Simeulue siapkan rumah produksi terpadu UMKM

Tomy menjelaskan, kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak di Aceh dalam upaya mendukung pengembangan sektor UMKM, mulai dari badan usaha milik Aceh seperti Bank Aceh Syariah, PT Pembangunan Aceh (PEMA), serta Bank Mustaqim Aceh hingga Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA).

Kata dia, semua UMKM yang menjual produknya di Aceh UMKM Mandiri Berkah itu juga telah menggunakan alat transaksi secara digital yakni Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang bekerjasama dengan Bank Aceh Syariah.

“Kita minta seluruh pelaku UMKM sudah mulai bergeser, dari penggunaan uang kertas ke uang digital, karena itu kita mendorong penggunaan QRIS. Bagi pelaku UMKM yang belum ada QRIS maka kita bantu buat langsung di tempat,” katanya.
 

Sementara itu, Ketua Pelaksana Aceh UMKM Mandiri Berkah Darwina mengatakan perhelatan ini pertama sekali digelar pada Jumat (29/9) lalu. Saat ini merupakan perhelatan kali keempat, yang berlangsung mulai dari pukul 07.00 WIB - 22.00 WIB.

“Kegiatan ini rutin setiap Jumat. Karena selama ini pasar UMKM itu kalau ada event, dan ini salah satu pasar, dimana UMKM bisa memperkenalkan produknya,” ujarnya.

Ia menyebut, pada Jumat pertama tercatat sebanyak 104 UMKM yang terlibat dalam wadah Aceh UMKM Mandiri Berkah, kemudian pekan kedua sebanyak 92 UMKM, pekan ketiga 48 UMKM dan pekan keempat sebanyak 54 UMKM. 

“Minggu pertama kita buka siapa saja boleh berjualan, terus minggu selanjutnya terus terkurasi bagi yang memang betul-betul serius berjualan, sampai bertahan hingga sekarang. Jadi hari ini kurasi terakhir, mereka-mereka ini akan terus berjualan disini setiap Jumat, mulai dari pukul 07.00 WIB - 22.00 WIB,” ujarnya.

Adapun para UMKM yang berjualan mulai dari kuliner, kerajinan tangan, fesyen, bumbu makanan, makanan olah basah maupun kering, ikan olahan, minuman, dan lainnya. Selain itu juga melibatkan berbagai instansi pemerintah terkait yang menyediakan komoditi pangan seperti beras, telur, hortikultura, dan bahkan gas elpiji.

Selama kegiatan itu, lanjut dia, pihaknya mencatat transaksi sekitar Rp270 juta, di antaranya pada Jumat pekan pertama tercatat transaksi keuangan sekitar Rp80 juta, pekan kedua sekitar Rp100 juta dan pekan ketiga sekitar Rp90 juta.

“Jumat pekan keempat ini belum dihitung. Ini transaksi keuangan secara keseluruhan mulai dari UMKM, kemudian dinas-dinas yang menyediakan komoditas seperti beras, telur, gas elpiji subsidi dan juga tenant-tenant hortikultura,” ujarnya.

Baca juga: Pelaku UMKM di Pidie terima bantuan Rp2,9 miliar

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023