Lhoksukon (ANTARA Aceh) - Produksi gabah petani di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh pada musim panen awal tahun 2017 menurun hingga 44 persen dibandingkan sebelumnya, karena sebagian pagi diserang hama.

M Yakob, salah seorang petani di Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, Rabu menyatakan, biasanya satu petak tanah sawah yang digarapnya bisa menghasilkan 2,6 ton gabah, namun pada musim panen sekarang ini hanya 1,8 ton.

Keadaan tersebut, kata dia, hampir mayoritas dialami oleh petani di kawasan Kecamatan Baktya, dimana tanamannya terlihat subur akan tetapi buah padinya tidak berisi.  
    
"Mayoritas hasil panen musim ini menurun. Rata-rata tanaman padi petani yang diserang hama, bijinya tidak berisi, sehingga menurunnya hasil panen," katanya.  
    
Ia menyatakan, petani tidak tahu persis jenis hama yang menyerang tanaman padi tersebut, karena setiap tanaman padi berbeda-beda jenis penyakitnya.

"Batang padi dan daunnya terlihat bagus, tetapi ketika sudah kita panen dan dirontokan, ternyata mengeluarkan hasil yang sedikit, karena bijinya tidak berisi," ulang Yakob lagi.

Semenara itu, salah seorang petani lainnya di Kecamatan Seunuddon, Erlina juga membenarkan hal tersebut. Bahkan, kata dia, menurunnya hasil produksi gabah pada musim panen kali ini juga berpapasan dengan menurunnya harga jual gabah petani.

"Saya baru kemarin memanen padi, biasanya satu petak tanah itu bisa kami dapatkan hingga 2,4 ton, tetapi kali ini hanya 2 ton saja," katanya.

Menurunnya hasil panen padi kali ini, tentu membuat para petani merugi, karena tidak sedikit biaya perawatan yang dikeluarkan mulai dari tahap pembibitan, penanaman, pemupukan hingga masa panen.

Pewarta: M Zubir

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017