Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan (DPMGP4) Kabupaten Nagan Raya menggelar sosialisasi terkait Pengarusutamaan Gender (PUG), yang difokuskan kepada aparatur desa dan kalangan perempuan dipusatkan di Desa Meugat Meh, Kecamatan Seunagan Timur.
“Sosialisasi ini kita lakukan sebagai upaya melakukan sosialisasi gender kepada masyarakat khususnya di pedesaan,” kata Kepala Bidang Pembedayaan Perempuan dan Pelindungan Anak DPMGP4 Nagan Raya, Aceh, Masitoh di Suka Makmue, Rabu.
Menurutnya, melalui kegiatan tersebut pemerintah daerah lebih mudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga dapat memperkenalkan kesetaraan gender.
Ia menyebutkan, kesetaraan gender selama ini masuk dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau bisa diartikan sebagai tujuan pembangunan desa yang berkelanjutan, dengan sasaran beragam kelompok rentan atau termarginalisasi seperti perempuan, anak, lansia, disabilitas, kelompok adat, masyarakat miskin dan kelompok marginal lainnya.
Dijelaskan, SDGs merupakan sebuah program pembangunan berkelanjutan dimana di dalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169 target yang terukur dengan tenggang waktu yang telah ditentukan.
Maka dari itu strategi pengarus utamaan gender (PUG), kata Masitoh, diperlukan untuk memastikan partisipasi, akses, dan kontrol semua lapisan masyarakat baik perempuan maupun laki-laki, serta anak- anak, lansia dan juga disabilitas harus terlibat dalam proses pembangunan.
Ia menyebutkan, pada prinsipnya dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender, antara laki-laki dan perempuan adalah setara, tidak ada yang tertinggal dalam proses pembangunan dan semua pihak dapat menikmati hasil-hasil pembangunan tersebut.
Kepala Desa (Keuchik) Meugat Meh, Kecamatan Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Fatmi Riska Yeni mengatakan pihaknya menyambut baik adanya sosialisasi pengarusutamaan gender di desa.
"Dengan adanya sosialisasi ini saya berharap akan meningkatkan pemahaman masyarakat akan arti dan makna gender dan masyarakat dapat mengaplikasikan pelaksanaan PUG dalam pelaksanaan pembangunan di desa,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Sosialisasi ini kita lakukan sebagai upaya melakukan sosialisasi gender kepada masyarakat khususnya di pedesaan,” kata Kepala Bidang Pembedayaan Perempuan dan Pelindungan Anak DPMGP4 Nagan Raya, Aceh, Masitoh di Suka Makmue, Rabu.
Menurutnya, melalui kegiatan tersebut pemerintah daerah lebih mudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga dapat memperkenalkan kesetaraan gender.
Ia menyebutkan, kesetaraan gender selama ini masuk dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau bisa diartikan sebagai tujuan pembangunan desa yang berkelanjutan, dengan sasaran beragam kelompok rentan atau termarginalisasi seperti perempuan, anak, lansia, disabilitas, kelompok adat, masyarakat miskin dan kelompok marginal lainnya.
Dijelaskan, SDGs merupakan sebuah program pembangunan berkelanjutan dimana di dalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169 target yang terukur dengan tenggang waktu yang telah ditentukan.
Maka dari itu strategi pengarus utamaan gender (PUG), kata Masitoh, diperlukan untuk memastikan partisipasi, akses, dan kontrol semua lapisan masyarakat baik perempuan maupun laki-laki, serta anak- anak, lansia dan juga disabilitas harus terlibat dalam proses pembangunan.
Ia menyebutkan, pada prinsipnya dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender, antara laki-laki dan perempuan adalah setara, tidak ada yang tertinggal dalam proses pembangunan dan semua pihak dapat menikmati hasil-hasil pembangunan tersebut.
Kepala Desa (Keuchik) Meugat Meh, Kecamatan Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Fatmi Riska Yeni mengatakan pihaknya menyambut baik adanya sosialisasi pengarusutamaan gender di desa.
"Dengan adanya sosialisasi ini saya berharap akan meningkatkan pemahaman masyarakat akan arti dan makna gender dan masyarakat dapat mengaplikasikan pelaksanaan PUG dalam pelaksanaan pembangunan di desa,” katanya.
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023