Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan resmi menutup kegiatan Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) ke 33 Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) se Indonesia di Takengon, dan berpesan agar para peserta ikut mempromosikan daerah dataran tinggi Gayo itu. 

"Terima kasih telah dapat menyelesaikan rangkaian kegiatan selama seminggu, semoga peserta dari luar menikmati dan mengeksplorasi panorama keindahan alam kota Takengon ini," kata T Mirzuan pada Minggu (19/11) malam.

Dia berpesan Mapala harus dapat menjadi garda terdepan untuk terus menyuarakan isu lingkungan. Menurutnya, menjaga keseimbangan alam dan pelestarian lingkungan merupakan hal penting yang harus terus dikampanyekan sehingga peran Mapala sangat dibutuhkan. 

"Sangat sulit mengambil keputusan jika berbenturan langsung dengan rakyat, perlu adanya pemahaman kepada masyarakat untuk responsif terhadap lingkungan. Karena alam dan lingkungan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia dan satwa lain," ujarnya.

Mirzuan juga berpesan kepada peserta se Indonesia itu untuk dapat membantu mempromosikan dan menceritakan keindahan alam kota Takengon setibanya di daerah masing-masing. 

"Semoga selamat sampai tujuan, salam dengan keluarga yang telah dirindukan, jangan lupa menceritakan kepada mereka ada kota indah yang harus dituju dan kalian harus kembali ke sini," ujar Mirzuan. 

TWKM ke 33 Mapala se Indonesia di Takengon mengusung tema 'Konsistensi Mahasiswa Pecinta Alam Terhadap Penyelamatan Ekosistem Terakhir Gunung Leuser'. 

Kegiatan ini berlangsung sejak 13-18 November 2023 dengan diikuti sedikitnya 500 peserta Mapala se Indonesia. Kegiatan nasional ini dipusatkan di Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon sebagai tuan rumah dengan pihak penyelenggara adalah Mahasiswa Gajah Putih Pecinta Alam (Mahagapa) UGP Takengon. 

Baca juga: Mapala se Indonesia berkumpul di Aceh Tengah, ini tujuannya

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023