Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Keluarga pasien Nurbaiti (55) sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Daerah Yuliddin Away, Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, karena tidak disediakannya obat sesuai resep dokter.

"Kami merasa sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Yuliddin Away Tapaktuan, karena mertua saya sudah masuk ruangan Intensif Care Unit (ICU), justru tidak mampu disediakan obat sesuai resep dokter yang menangani beliau," kata Tgk Abrar Muda, salah seorang keluarga pasien kepada wartawan di Tapaktuan, Rabu.

Menurutnya, sebelum Nurbaiti yang merupakan pasien BPJS Kesehatan itu masuk dalam ruang ICU pihak petugas medis rumah sakit menyerahkan resep obat dari dokter yang menangani pasien supaya dapat diambil di apotek rumah sakit.

Namun dari beberapa jenis obat yang tertera dalam resep dokter, ada satu obat yang tidak tersedia yakni Parasetamol Infus.

"Karena tidak tersedia di rumah sakit, kemudian petugas medis meminta kepada kami agar membelinya di apotek luar menggunakan uang pribadi," ujarnya.

Namun, sejumlah apotek dalam Kota Tapaktuan hingga Kecamatan Samadua tidak tersedia obat tersebut, sehingga sampai saat ini, khusus untuk obat jenis Parasetamol Infus sesuai resep dokter itu belum tersedia, ungkap Tgk Abrar Muda.

Mantan Panglima GAM Wilayah Lhok Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan ini menyayangkan kinerja managemen RSUD YA Tapaktuan, karena di tengah kucuran anggaran yang begitu besar, justru tidak mampu menyediakan obat-obatan yang cukup.

Menyikapi persoalan kekosongan obat, Kepala Bidang Pelayanan di rumah sakit itu, dr Cut Dewi menjelaskan persoalan kekosongan obat khususnya jenis Parasetamol bukan di sengaja melainkan murni karena stok obat-obatan di beberapa distributor di Sumatera Utara dan Banda Aceh memang sedang kosong.

"Khusus untuk jenis obat-obatan penting seperti Parasetamol Infus tersebut memang wajib kami sediakan. Tapi kendalanya sekarang ini kami sudah menghubungi beberapa pihak distributor di Medan dan Banda Aceh, semuanya mengaku stok obat jenis itu sedang kosong," katanya.

Cut Dewi juga memastikan bahwa stok obat-obatan di RSUD YA Tapaktuan biasanya cukup sampai dua hingga tiga bulan, setiap tahun berjalan.

Namun khusus terhadap jenis obat-obatan tertentu seperti Parasetamol infus seperti yang dikeluhkan tersebut memang telah kosong sejak beberapa bulan lalu karena faktor terjadinya peningkatan jumlah pasien yang membutuhkan jenis obat seperti itu.

Dokter specialis penyakit dalam yang menangani langsung pasien Nurbaiti, dr Safrian SpPD mengatakan dalam memberikan resep obat kepada pasien, pihak dokter tetap mengacu kepada ketentuan dan mekanisme yang telah ditetapkan.

"Dalam artian bahwa resep obat yang diberikan tersebut harus mengacu kepada formularium nasional. Namun karena formularium nasional tersebut tidak mungkin dipenuhi semua maka dibuatlah formularium obat-obatan rumah sakit," ujar dia.      
    
Sesuai ketentuan obat-obatan yang masuk dalam formularium rumah sakit tersebut wajib ada. Jika seorang dokter mengeluarkan resep obat diluar formularium rumah sakit tersebut baru bisa disalahkan dokter bersangkutan, kata Safrian.

Dia mengaku bahwa terkait persoalan kekosongan obat-obatan di rumah sakit milik Pemkab Aceh Selatan tersebut telah berlangsung lama bahkan sudah sangat meresahkan masyarakat selaku pengguna jasa kesehatan.

Namun, kata dia, sampai saat ini persoalan tersebut justru belum mampu diatasi oleh pihak terkait.

"Kalau berbicara peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, seharusnya langkah konkrit dan prioritas yang perlu dilakukan oleh pihak managemen Rumah Sakit adalah harus bisa memfasilitasi dokter spesialis dalam bekerja sesuai standar pelayanan tertinggi dalam sebuah rumah sakit," katanya.

Namun kenyataan yang terjadi di lapangan selama ini justru sebaliknya, sebab dengan terjadinya persoalan kekosongan obat tersebut sangat mengganggu konsentrasi para dokter spesialis dalam bekerja. Apalagi persoalan seperti ini bukan ini kali pertama melainkan sudah sangat sering, katanya.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017