Meulaboh (ANTARA Aceh) - Kegiatan produksi pengolahan  pakan perikanan budidaya di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh kesulitan bahan baku, karena terbatasnya ketersediaan bahan pangan lokal.

Pendamping teknis pengolah pakan di Desa Reusak, Kecamatan Samatiga, Amsal di Meulaboh, Jumat mengatakan, selama ini bahan baku terpaksa didatangkan dari kabupaten tetangga seperti Bireun, Aceh Jaya dan sedikit dari petani lokal setempat.

"Kita sudah punya mesin pengolah pakan, tapi kendala selama ini kekurangan bahan baku sehingga untuk kelancaran, bahan baku harus didatangkan dari kabupaten luar Aceh Barat," kata Amsal.

Dia menjelaskan, bahan baku yang dibutuhkan untuk pengolah bahan baku pakan seperti jagung dan kedelai minimal 400-500 Kg/harinya, sementara untuk kebutuhan pasar sangat tinggi, bahkan boleh dibilang mereka belum mampu mencukupi kebutuhan lokal.

Amsal yang juga Kasi Pengelola dan Pengembangan Perikanan Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Barat, ini menyampaikan, kualitas dan alat produksi yang dimiliki itu selama ini hanya melayani untuk separuh kebutuhan petani setempat.

Produksi pakan lokal itu belum mampu merambah pasar, padahal dari sisi kualitas produksi pakan dari olahan mesin mereka kelola malahan lebih bagus ketimbang pakan yang dijual di pasar yang merupakan produsennya di Medan Sumatera Utara.

"Selama ini yang kita jual ke petani tambak seperti di Wolya, Mereubo dan beberapa kelompok tani lain di kecamatan terdekat. Mesin kita miliki sebenanya bisa mengolah pakan lebih, bukan hanya untuk pakan ikan, tapi bisa untuk unggas juga," sebutnya.

Mesin pengolah pakan berkapasitas 500 kg/hari ini merupakan bantuan langsung pemerintah pusat yang diberikan untuk membantu peningkatan produktivitas perikanan budidaya dan mempermudah akses petani dan masyarakat mendapatkan pakan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh Barat Teuku Fadli menambahkan, mesin tersebut diberikan pemerintah pusat pada 2015 untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat petani yang dikelola instansi teknis.

Dua tahun telah berproduksi mesin pengolah pakan ini sudah sangat membantu petani perikanan budidaya, selain harganya terjangkau dan mudah didapatkan, petani juga tidak harus mengeluarkan biaya kos lebih untuk membelinya di pasar.

"Bantuan ini benar-benar menyentuh langsung untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan petani yang mengembangkan perikanan budidaya. Masih banyak bantuan di pusat untuk kegiatan seperti ini bila mau kita jemput," katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017