Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mendorong masyarakat dan pelaku industri Usaha Kecil Menengah (UKM) di daerah itu untuk terus produktif dengan menciptakan berbagai produk berbahan lokal guna meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

"Pemkab Aceh Barat terus mendorong pelaku usaha untuk terus meningkatkan kreatifitasnya, pemerintah berupaya terus mencarikan solusi agar hambatan bisa terselesaikan," kata Kepala Bappeda Aceh Barat H T Ahmad Dadek, di Meulaboh, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan setelah melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha kerajinan industri dari tiga desa di Kecamatan Arongan Lambalek yang baru sekitar enam bulan terakhir menunjukkan eksitensinya pada karya tangan bernilai jual tinggi.

Ada lima kelompok usaha kerajinan tangan anyaman berbahan baku eceng gondok menjadi produk ekonomi kreatif, selama ini UKM itu mendapat pembinaan dari LSM Kompak dan mahasiswa UIN Ar-Raniri yang melaksanakan KKN di kawasan itu.

Ahmad Dadek menyampaikan, setelah LSM dan mahasiswa menyelesaikan kegiatan mereka, diharapkan usaha yang telah berhasil dibangun itu bisa berkelanjutan, pemda tentunya akan memprioritaskan pendanaan dari berbagai sumber yang bisa digunakan.

"Kita mendorong bukan hanya lima desa yang sudah bisa ini, tapi kita harapkan harusnya setiap warga desa Aceh Barat memiliki kemampuan produksi, apalagi dengan memanfaatkan eceng gondok yang selama ini menjadi hama," tegasnya.

Lebih lanjut disampaikan, terhadap pemasaran produk hasil kerajinan masyarakat desa itu akan dimulai dengan instansi terkait memanfaatkan produk lokal tersebut agar usaha masyarakat dapat berlanjut dan meningkatkan pemasaran produk itu ke luar daerah.

Ahmad Dadek menyampaikan, bila kualitas bagus maka tidak menutup kemungkinan produk lokal Aceh Barat ini bisa merambah pasar domoestik dan luar negeri dengan keterlibatan semua pihak berkepentingan mempromosikan produksi masyarakat itu.

Sebelumnya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Teuku Fadli, SE menyebutkan, agar berlanjutnya kegiatan usaha masyarakat itu telah diberi akses pengalokasian dana desa senilai Rp200 juta/desa selama 2017.

"Khusus desa yang sudah bisa mengolah produk berbahan eceng gondok ini dialokasikan dana desa Rp200 juta, desa yang lain juga bisa mengeluarkan produk-produk berbahan lokal, pemerintah terus memberikan sport," katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017