Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memborong dagangan milik pedagang saat mengunjungi Pasar Pagi Bathupat Timur Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Jumat (15/12).
Pria yang akrab disapa Zulhas itu membeli berbagai komoditas seperti beras, cabai, dan kue yang dijajakan pedagang di Pasar Bathupat sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.
Salah satu pedagang cabai, Zamal, menyatakan Mendag membeli 10 kilogram (kg) cabai merah saat kunjungan itu dengan biaya total Rp350.000. Namun, ia mengaku tidak sepenuhnya beruntung saat itu.
“Alhamdulillah tadi bapak beli cabai sebanyak 10 kilo, untuk nominalnya sebesar Rp350.000. Namun musibah sedikit bagi saya, terambil barang-barang yang sudah saya pisahkan untuk orang lain. Tadi di dalam 10 kg itu saya bagikan lagi untuk 20 kantong plastik yang akan dibagikan ke warga, tapi yang terambil sudah lebih dari 20 kantong,” ujar Zamal pasrah.
Baca juga: Realisasi pajak kendaraan bermotor di Lhokseumawe Rp40,79 miliar
Pedagang lainnya, Adi mengatakan Mendag Zulhas membeli sebanyak lima karung beras yang totalnya 250 kg atau 2,5 kuintal.
“Lima karung beras itu duitnya sebesar Rp2.800.000, setelah dibeli sama bapak kami kewalahan karena disuruh bagi-bagi ke warga dan warga itu berebut. Saya harap ke depanya jika ada agenda seperti ini lagi lebih baik para pedagang diberitahu terlebih dahulu supaya bisa diatur,” ujarnya.
Respon positif lainnya dari pedagang kue, Juriah, mengatakan kegembiraannya setelah kue-kuenya dibeli sebanyak Rp100.000.
“Senang sekali ya bisa bertemu langsung dengan bapak menteri, kue saya dibeli 100 pieces,” ungkapnya
Di sela kunjungannya, Zulhas mengatakan ada rencana pemerintah untuk peningkatan ekspor cabai dengan harga yang terjangkau dari Aceh ke Pulau Jawa. Beliau menyatakan komitmen untuk membantu dalam mengatasi kendala biaya yang mungkin dihadapi para petani dan pedagang cabai.
“Aceh ini ternyata penghasil cabai, disini cabai Rp32.000 sekilo sangat segar sekali, namun di Jawa Rp120.000. Bagaimana cabai dari sini kita kirim ke Pulau Jawa, untuk biaya pengangkutan nya nanti kita bantu. Wah itu untung besar itu,” ujarnya
Penulis Sella Dwi Puspita, mahasiswa Malikussaleh
Baca juga: Dishub catat pendapatan retribusi parkir di Lhokseumawe Rp675,9 juta
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Pria yang akrab disapa Zulhas itu membeli berbagai komoditas seperti beras, cabai, dan kue yang dijajakan pedagang di Pasar Bathupat sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.
Salah satu pedagang cabai, Zamal, menyatakan Mendag membeli 10 kilogram (kg) cabai merah saat kunjungan itu dengan biaya total Rp350.000. Namun, ia mengaku tidak sepenuhnya beruntung saat itu.
“Alhamdulillah tadi bapak beli cabai sebanyak 10 kilo, untuk nominalnya sebesar Rp350.000. Namun musibah sedikit bagi saya, terambil barang-barang yang sudah saya pisahkan untuk orang lain. Tadi di dalam 10 kg itu saya bagikan lagi untuk 20 kantong plastik yang akan dibagikan ke warga, tapi yang terambil sudah lebih dari 20 kantong,” ujar Zamal pasrah.
Baca juga: Realisasi pajak kendaraan bermotor di Lhokseumawe Rp40,79 miliar
Pedagang lainnya, Adi mengatakan Mendag Zulhas membeli sebanyak lima karung beras yang totalnya 250 kg atau 2,5 kuintal.
“Lima karung beras itu duitnya sebesar Rp2.800.000, setelah dibeli sama bapak kami kewalahan karena disuruh bagi-bagi ke warga dan warga itu berebut. Saya harap ke depanya jika ada agenda seperti ini lagi lebih baik para pedagang diberitahu terlebih dahulu supaya bisa diatur,” ujarnya.
Respon positif lainnya dari pedagang kue, Juriah, mengatakan kegembiraannya setelah kue-kuenya dibeli sebanyak Rp100.000.
“Senang sekali ya bisa bertemu langsung dengan bapak menteri, kue saya dibeli 100 pieces,” ungkapnya
Di sela kunjungannya, Zulhas mengatakan ada rencana pemerintah untuk peningkatan ekspor cabai dengan harga yang terjangkau dari Aceh ke Pulau Jawa. Beliau menyatakan komitmen untuk membantu dalam mengatasi kendala biaya yang mungkin dihadapi para petani dan pedagang cabai.
“Aceh ini ternyata penghasil cabai, disini cabai Rp32.000 sekilo sangat segar sekali, namun di Jawa Rp120.000. Bagaimana cabai dari sini kita kirim ke Pulau Jawa, untuk biaya pengangkutan nya nanti kita bantu. Wah itu untung besar itu,” ujarnya
Penulis Sella Dwi Puspita, mahasiswa Malikussaleh
Baca juga: Dishub catat pendapatan retribusi parkir di Lhokseumawe Rp675,9 juta
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023