Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Sejumlah desa di Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan, dilanda banjir bandang akibat hujan yang melanda wilayah itu sejak Selasa (4/4) malam, sehingga mengakibatkan ratusan rumah warga tergenang air. 
     
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Ir Sufli di Tapaktuan, Kamis menyebutkan, banjir yang merendam pemukiman penduduk antara 1 hingga 1,5 meter tersebut mengakibatkan 237 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 1.338 jiwa penduduk harus mengungsi ke rumah-rumah sanak famili mereka di desa tetangga.
    
Wilayah yang digenangi banjir adalah Dusun Simpang Empat dan Dusun Alue Tengoh, Gampong Jambo Dalem, Kecamatan Trumon Timur. 
     
"Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun karena ketinggian air mencapai 1,5 meter mengakibatkan para korban harus meninggalkan rumah mereka pada malam itu untuk mengungsi sementara ke rumah sanak famili di desa-desa tetangga," kata Sufli.
     
Hasil pantauan, lanjut dia, banjir yang terjadi secara tiba-tiba tersebut turut serta menghanyutkan bongkahan kayu gelondongan dari hulu sungai, sehingga mengakibatkan ratusan hektare lahan pertanian milik warga seperti sawit, jagung dan kacang tanah termasuk cabai rusak berat, karena tertimbun material kayu dan sedimen lumpur.
     
Tidak hanya itu, kata dia, luapan banjir juga turut serta merendam badan jalan negara lintasan Tapaktuan - Medan (Sumut) tepatnya di Gampong (desa) Jambo Dalem, Kecamatan Trumon Timur setinggi 60 Cm. 
     
Akibatnya, puluhan kendaraan roda empat dan roda dua dari kedua arah mengalami macet sekitar satu kilometer selama beberapa jam karena arus lalulintas tidak bisa dilalui akibat terganggu genangan banjir diatas badan jalan.
     
Pihaknya, kata Sufli, langsung menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) BPBD ke lokasi kejadian banjir pada Selasa malam. Termasuk menurunkan rubber boat untuk keperluan evakuasi korban banjir secara darurat.
     
Namun beruntung, ujarnya, hantaman banjir bandang tersebut tidak berlangsung lama, karena setelah ditunggu selama beberapa jam akhirnya genangan air surut seiring meredanya guyuran hujan.
     
Upaya pembersihan rumah penduduk, mushalla dan pesantren, lanjut Sufli, baru bisa dilakukan pihaknya pada Rabu (5/4) pagi dengan menerjunkan  dua unit armada mobil pemadam kebakaran dari pos Kota Fajar Kecamatan Kluet Utara dan Pos Kecamatan Bakongan.
     
"Selain menerjunkan mobil pemadam kebakaran, kami juga turut menerjunkan mobil dapur umum dan mendirikan tenda pengungsian. Namun peralatan tersebut tidak perlu difungsikan lagi karena selesai pembersihan rumah dengan dibantu prajurit TNI dan Polri, pada hari itu juga warga korban banjir memilih kembali ke rumahnya masing-masing," ungkap Sufli.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017