Baitul Mal Aceh berhasil mengumpulkan zakat dan infak sebesar Rp89,6 miliar selama 2023, yang didominasi oleh zakat penghasilan aparatur sipil negara (ASN) pemerintah provinsi paling barat Indonesia itu.

Anggota Badan Baitul Mal Aceh Abdul Rani Usman di Banda Aceh, Kamis, mengatakan dari Rp89,6 miliar, meliputi zakat sebesar Rp62,6 miliar dan infak sebesar Rp27 miliar. Pendapatan zakat itu meningkat sebesar 1,45 persen dibanding tahun 2022.

“Pada tahun sebelumnya, pendapatan zakat sebesar Rp61,7 miliar. Peningkatan zakat tahun 2023 menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan muzzaki (atau orang wajib membayar zakat) .untuk berzakat melalui Baitul Mal,” kata Abdul Rani.

Baca: Pemprov minta badan usaha dan PTN di Aceh bayar zakat lewat Baitul Mal

Sementara untuk infak, lanjut Abdul Rani, pengumpulan infak pada 2023 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp40,2 miliar.

Ia menjelaskan zakat yang didapatkan Baitul Mal Aceh didominasi oleh zakat penghasilan ASN Provinsi Aceh, baik yang dipotong langsung oleh Bendahara Umum Aceh (BUA) maupun yang menyetor langsung ke Baitul Mal Aceh. 

Baca: Kadin Aceh minta pemerintah sahkan PP zakat pengurang pajak
Sedangkan infak didominasi oleh potongan 0,5 persen dari rekanan atau penyedia barang dan jasa yang mendapat pekerjaan dari Pemerintah Aceh dengan nilai transaksi minimal Rp50 juta.

“Penurunan pendapatan infak barangkali ada kaitannya dengan berkurangnya alokasi pengadaan barang atau jasa yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA),” katanya.

Selain itu, menurut dia, adanya penyesuaian Standar Biaya Umum (SBU) Pemerintah Aceh untuk kegiatan non barang atau jasa juga dapat menjadi faktor penyumbang turunnya pendapatan Baitul Mal Aceh.

Baca: Baitul Mal Aceh Jaya salurkan zakat senif Rp8 miliar

“Pada tahun 2023, beberapa honorarium kegiatan di lingkup Pemerintah Aceh turun, menyesuaikan dengan SBU baru, sehingga infak dari honor kegiatan yang diperoleh dari ASN non muzzaki juga berkurang,” ujarnya.

Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Amirullah mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kesadaran berzakat dan infak, khususnya bagi kalangan pengusaha, perbankan, dan instansi vertikal yang belum menunaikan zakat melalui Baitul Mal.

Baca: Selain BSI, perbankan di Aceh diminta bayar zakat ke Baitul Mal
“Tahun 2023, kita telah melakukan audiensi ke 13 balai kementerian di tingkat Provinsi Aceh dan 13 instansi vertikal di tingkat kabupaten/kota,” katanya.

Pihaknya juga telah meneruskan surat edaran gubernur Aceh perihal penegasan kembali kewajiban penyetoran zakat melalui Baitul Mal Aceh. 

Zakat dan infak yang terkumpul melalui Baitul Mal Aceh tersebut telah disalurkan dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat kurang mampu. 

Baca: BSI setor zakat karyawan lewat Baitul Mal Aceh

Untuk itu, Amirullah mengajak masyarakat daerah Tanah Rencong itu untuk terus meningkatkan kesadaran membayar zakat dan infak melalui amil resmi.

“Zakat dan infak merupakan salah satu instrumen penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Aceh. Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh yang telah berzakat dan berinfak melalui Baitul Mal,” ujarnya.

Baca: Baitul Mal salurkan beasiswa tugas akhir bagi 2.017 mahasiswa Aceh
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024