Badan Baitul Mal Aceh menyalurkan beasiswa penyelesaian tugas akhir atau skripsi bagi 2.017 mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi negeri di provinsi paling barat Indonesia itu yang bersumber dari dana zakat tahun 2023.
“Program ini bertujuan untuk memudahkan para mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir,” kata Ketua Badan Baitul Mal Aceh Muhammad Haikal di Banda Aceh, Kamis.
Beasiswa tugas akhir dari dana zakat tersebut disalurkan sesuai dengan Keputusan Dewan Pertimbangan Syari’ah Baitul Mal Aceh tentang penetapan program penyaluran zakat dan infak tahun 2023, dengan total anggaran dialokasikan sebesar Rp4,4 miliar dari senif ibnu sabil.
Tahun ini, kata Haikal, kuota penerima beasiswa tugas akhir itu sebanyak 2.200 orang. Di antaranya 2.000 untuk tugas akhir dengan tema umum, dan 200 orang untuk tugas akhir dengan tema khusus, yakni tentang zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ziwaf) dan harta keagamaan lainnya.
“Dan hari ini yang kita terima 2.000 orang untuk tema umum dan 17 orang untuk tema khusus. Sudah kita umumkan para penerima, dan selanjutnya mereka akan mengikuti untuk tata cara pencairan beasiswa," ujarnya.
Menurut Haikal, program beasiswa tugas akhir tersebut sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir. Baitul Mal menyasar para penerima dari kalangan mahasiswa yang berasal keluarga miskin di Tanah Rencong.
“Nominalnya untuk tema umum Rp2 juta per orang dan tema khusus Rp4 juta per orang. Beasiswa ini sangat dirasakan dan dibutuhkan oleh adik-adik kita mahasiswa yang tersebar di berbagai perguruan tinggi di Aceh,” ujarnya.
Sebelumnya, Anggota Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baitul Mal Aceh Mukhlis Sya’ya mengatakan beasiswa itu ditujukan untuk mahasiswa diploma tiga (D3) dan strata satu (S1) di perguruan tinggi negeri (PTN) atau swasta. Penjaringan penerima beasiswa telah dilakukan secara daring pada awal September 2023.
“Bantuan ini berasal dana zakat sehingga sasaran utama dari bantuan ini adalah mahasiswa dari keluarga miskin yang sedang menyusun tugas akhir atau skripsi pada PTN atau swasta di wilayah Aceh,” kata Mukhls.
Menurut dia, tujuan program tersebut untuk membantu meringankan beban ekonomi mahasiswa dari keluarga miskin yang sedang menyelesaikan tugas akhir.
Program ini diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas dari pembuatan tugas akhir dan membantu mahasiswa untuk mempercepat penyelesaian skripsi.
“Hal ini otomatis akan berimbas dalam membantu meringankan beban biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh keluarga mahasiswa lebih cepat,” ujarnya.
Para penerima bantuan yaitu pemegang kartu tanpa penduduk dan berdomisili di Aceh dan mahasiswa aktif di PTN atau swasta Aceh pada semester berjalan. Program ini diutamakan bagi penerima manfaat dari keluarga miskin atau yatim, yakni mereka yang berpenghasilan di bawah 1/3 nishab zakat Rp6,9 juta, yaitu sebesar Rp2,3 juta.
“Minimal ber-IPK 2,75 untuk jurusan eksakta dan IPK 3,00 jurusan non eksakta. Diprioritaskan bagi mahasiswa dengan kondisi penyandang disabilitas, anak yatim atau piatu atau yatim piatu. Juga telah menyelesaikan penyusunan proposal skripsi,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Program ini bertujuan untuk memudahkan para mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir,” kata Ketua Badan Baitul Mal Aceh Muhammad Haikal di Banda Aceh, Kamis.
Beasiswa tugas akhir dari dana zakat tersebut disalurkan sesuai dengan Keputusan Dewan Pertimbangan Syari’ah Baitul Mal Aceh tentang penetapan program penyaluran zakat dan infak tahun 2023, dengan total anggaran dialokasikan sebesar Rp4,4 miliar dari senif ibnu sabil.
Tahun ini, kata Haikal, kuota penerima beasiswa tugas akhir itu sebanyak 2.200 orang. Di antaranya 2.000 untuk tugas akhir dengan tema umum, dan 200 orang untuk tugas akhir dengan tema khusus, yakni tentang zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ziwaf) dan harta keagamaan lainnya.
“Dan hari ini yang kita terima 2.000 orang untuk tema umum dan 17 orang untuk tema khusus. Sudah kita umumkan para penerima, dan selanjutnya mereka akan mengikuti untuk tata cara pencairan beasiswa," ujarnya.
Menurut Haikal, program beasiswa tugas akhir tersebut sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir. Baitul Mal menyasar para penerima dari kalangan mahasiswa yang berasal keluarga miskin di Tanah Rencong.
“Nominalnya untuk tema umum Rp2 juta per orang dan tema khusus Rp4 juta per orang. Beasiswa ini sangat dirasakan dan dibutuhkan oleh adik-adik kita mahasiswa yang tersebar di berbagai perguruan tinggi di Aceh,” ujarnya.
Sebelumnya, Anggota Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baitul Mal Aceh Mukhlis Sya’ya mengatakan beasiswa itu ditujukan untuk mahasiswa diploma tiga (D3) dan strata satu (S1) di perguruan tinggi negeri (PTN) atau swasta. Penjaringan penerima beasiswa telah dilakukan secara daring pada awal September 2023.
“Bantuan ini berasal dana zakat sehingga sasaran utama dari bantuan ini adalah mahasiswa dari keluarga miskin yang sedang menyusun tugas akhir atau skripsi pada PTN atau swasta di wilayah Aceh,” kata Mukhls.
Menurut dia, tujuan program tersebut untuk membantu meringankan beban ekonomi mahasiswa dari keluarga miskin yang sedang menyelesaikan tugas akhir.
Program ini diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas dari pembuatan tugas akhir dan membantu mahasiswa untuk mempercepat penyelesaian skripsi.
“Hal ini otomatis akan berimbas dalam membantu meringankan beban biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh keluarga mahasiswa lebih cepat,” ujarnya.
Para penerima bantuan yaitu pemegang kartu tanpa penduduk dan berdomisili di Aceh dan mahasiswa aktif di PTN atau swasta Aceh pada semester berjalan. Program ini diutamakan bagi penerima manfaat dari keluarga miskin atau yatim, yakni mereka yang berpenghasilan di bawah 1/3 nishab zakat Rp6,9 juta, yaitu sebesar Rp2,3 juta.
“Minimal ber-IPK 2,75 untuk jurusan eksakta dan IPK 3,00 jurusan non eksakta. Diprioritaskan bagi mahasiswa dengan kondisi penyandang disabilitas, anak yatim atau piatu atau yatim piatu. Juga telah menyelesaikan penyusunan proposal skripsi,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023