Calon anggota legislatif (Caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Denny Safrizal di Aceh Utara dipukuli oleh seseorang saat memasang alat peraga kampanye di kawasan Keude Simpang Peut kabupaten setempat.
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, Iptu Ibrahim yang dikonfirmasi dari Banda Aceh, Senin, membenarkan peristiwa tersebut dan pihaknya telah menerima laporan dari yang bersangkutan (korban).
"Iya, kita lagi proses penyelidikan dulu, masih tahap lidik, baru tiga orang (saksi) yang kita periksa," kata Iptu Ibrahim.
Baca juga: Wakil Direktur RSUD Datu Beru Takengon jadi tersangka penganiayaan anak
Berdasarkan laporan yang disampaikan Denny ke Polres Lhokseumawe, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (13/1) sekitar pukul 14.30 WIB di Keude Simpang Peut Kecamatan Simpang Keuramat Kabupaten Aceh Utara.
Dari keterangannya, korban saat itu berada di TKP menaikkan bendera partai PKS, setelah terpasang tiba-tiba pelaku datang dan menyuruhnya menurunkan bendera tersebut.
Namun, pengadu tidak mengindahkan dan pelaku langsung mengeluarkan parang, tidak lama kemudian pelaku menonjok korban di bagian muka berkali-kali, hingga keluar darah di bagian hidung, dan akhirnya dilerai warga.
Akibatnya pengadu mengalami hidung berdarah, bibir luka, punggung badan ada cakaran kuku dan trauma, kemudian melaporkan ke SPKT Polres Lhokseumawe.
"Baru sebelah pihak kita dengar, ini harus kita pastikan dulu," ujarnya.
Dirinya menambahkan, dari informasi sementara yang diperoleh, pihak yang bertikai ingin mencari jangan keluar secara kekeluargaan. Meski demikian, proses masih terus berlanjut.
"Tapi informasinya mau cari jalan keluar secara kekeluargaan. Tapi kita tetap jalankan proses hukumnya (sebelum ada titik temu)," demikian Iptu Ibrahim.
Baca juga: Aniaya anak di bawah umur, polisi tangkap ketua gangster di Banda Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, Iptu Ibrahim yang dikonfirmasi dari Banda Aceh, Senin, membenarkan peristiwa tersebut dan pihaknya telah menerima laporan dari yang bersangkutan (korban).
"Iya, kita lagi proses penyelidikan dulu, masih tahap lidik, baru tiga orang (saksi) yang kita periksa," kata Iptu Ibrahim.
Baca juga: Wakil Direktur RSUD Datu Beru Takengon jadi tersangka penganiayaan anak
Berdasarkan laporan yang disampaikan Denny ke Polres Lhokseumawe, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (13/1) sekitar pukul 14.30 WIB di Keude Simpang Peut Kecamatan Simpang Keuramat Kabupaten Aceh Utara.
Dari keterangannya, korban saat itu berada di TKP menaikkan bendera partai PKS, setelah terpasang tiba-tiba pelaku datang dan menyuruhnya menurunkan bendera tersebut.
Namun, pengadu tidak mengindahkan dan pelaku langsung mengeluarkan parang, tidak lama kemudian pelaku menonjok korban di bagian muka berkali-kali, hingga keluar darah di bagian hidung, dan akhirnya dilerai warga.
Akibatnya pengadu mengalami hidung berdarah, bibir luka, punggung badan ada cakaran kuku dan trauma, kemudian melaporkan ke SPKT Polres Lhokseumawe.
"Baru sebelah pihak kita dengar, ini harus kita pastikan dulu," ujarnya.
Dirinya menambahkan, dari informasi sementara yang diperoleh, pihak yang bertikai ingin mencari jangan keluar secara kekeluargaan. Meski demikian, proses masih terus berlanjut.
"Tapi informasinya mau cari jalan keluar secara kekeluargaan. Tapi kita tetap jalankan proses hukumnya (sebelum ada titik temu)," demikian Iptu Ibrahim.
Baca juga: Aniaya anak di bawah umur, polisi tangkap ketua gangster di Banda Aceh
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024