Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh mewakafkan 2.000 batang kopi yang ditanam di lahan seluas satu hektare wilayah Kabupaten Aceh Tengah, sebagai upaya dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Kepala Kanwil Kemenag Aceh Azhari dalam keterangan diterima di Banda Aceh, Senin, mengatakan wakaf tersebut merupakan salah satu bagian dalam program wakaf berjangka yang diluncurkan di Desa Kala Wih Ilang, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah.

Dia mengatakan alasan wakaf berjangka waktu karena yang diwakafkan merupakan berupa tanaman kopi. Maka tanaman tersebut tidak akan bertahan lama seperti halnya wakaf bidang tanah.

"Karena nantinya tanaman kopi ini mati, maka selesai, walaupun nanti bisa disambung (wakaf). Kalau tanah tidak bisa diwakaf berjangka waktu. Jangan nanti ada yang mewakaf tanah, kemudian diambil kembali, ini tidak bisa," kata Azhari.

Baca: Kemenag imbau jaga kerukunan umat beragama di Aceh selama tahun politik

Peluncuran wakaf berjangka Kanwil Kemenag Aceh berupa penanaman 2.000 batang kopi tersebut di lahan seluas satu hektare milik Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Kala Wih Ilang.

Pohon kopi tersebut merupakan wakaf dari aparatur sipil negara (ASN) Kanwil Kemenag Aceh dan juga ASN Kemenag Aceh Tengah. Nantinya, hasil dari wakaf berjangka ini akan dimanfaatkan untuk menunjang ekonomi masyarakat sekitar. 

Azhari mengatakan saat mengikrarkan wakaf, para wakif atau pewakaf harus memperluas ikrarnya agar para nazir nantinya bisa memanfaatkan secara luas aset wakaf tersebut. 

Hal tersebut kerap menimbulkan perdebatan di antara nazir karena memegang teguh pada ikrar wakaf yang sempit.

Baca: Kemenag: Belum ada calhaj Aceh Besar gagal penuhi syarat istithaah

"Ikrar kita saat mewakafkan harus luas supaya nazir yang mengelola wakaf mudah. Saat disebutkan ikrar wakaf, mauquf alaihi harus luas, makna mauquf alaih adalah pemanfaatannya," ujar Azhari.

Sementara itu, Pj Bupati Aceh Tengah Teuku Mirzuan mengapresiasi program wakaf berjangka yang diluncurkan Kanwil Kemenag Aceh. Ia berharap program itu mampu menjadi penggerak dalam membangun ekonomi masyarakat.

"Semoga bisa membangun ekonomi masyarakat dan wakaf jitu bisa menjadi contoh ASN di lingkungan pemerintah Aceh Tengah," katanya.

Baca: Kemenag Aceh Besar imbau warga hindari kebencian bersifat SARA dalam Pemilu
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024