Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut inflasi tahunan (year-on-year/yoy) di Provinsi Aceh pada Januari 2024 sebesar 2,12 persen, dengan penyumbang paling dominan komoditas beras yang mencapai 0,77 persen.

"Inflasi nasional sebesar 2,57 persen. Artinya bila dibandingkan inflasi secara nasional, inflasi Aceh secara tahun ke tahun relatif lebih rendah," kata Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution di Banda Aceh, Kamis. 

Ia menjelaskan, BPS mengukur inflasi berdasarkan lima kota IHK di Aceh. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, hanya menghitung inflasi pada tiga kota indeks harga konsumen (IHK), yakni Banda Aceh, Meulaboh dan Lhokseumawe. 

"Di tahun 2024 terdapat lima kabupaten/kota yang menjadi wilayah perhitungan inflasi," katanya.

Baca juga: Aceh tambah dua kota pengukur tingkat inflasi pada 2024

Pada Januari 2024 secara yoy, Kota Banda Aceh terjadi inflasi sebesar 1,81 persen, Meulaboh inflasi 2,15 persen, dan Lhokseumawe inflasi sebesar 1,33 persen, Aceh Tengah 2,89 persen dan Aceh Tamiang 2,63 persen.

Selain beras, lanjut dia, komoditas lain yang turut memberi andil inflasi secara yoy di Aceh pada awal tahun itu yakni sigaret kretek mesin sebesar 0,41 persen, tomat sebesar 0,35 persen dan gula pasir 0,13 persen.

Sementara untuk month-to-month/mtm, Aceh mengalami inflasi sebesar 0,42 persen, dengan andil tertinggi dari komoditas tomat.

“Komoditas yang memberi andil dominan terhadap kenaikan harga (inflasi, red) yaitu tomat sebesar 0,17 persen,” katanya.

Baca juga: Gubernur BI: Ekonomi RI 2024 dan 2025 akan tunjukkan ketahanan dan kebangkitan

Secara mtm, lanjut dia, pada Januari 2024 Banda Aceh terjadi inflasi sebesar 0,56 persen, Meulaboh inflasi 0,84 persen, dan Lhokseumawe inflasi sebesar 0,75 persen, Aceh Tengah inflasi 0,17 persen dan Aceh Tamiang deflasi 0,05 persen.

Tak hanya tomat, komoditas yang juga memberi andil inflasi yakni bawang merah sebesar 0,08 persen, beras, ikan tongkol dan sigaret kretek masing-masing sebesar 0,07 persen.

“Komoditas yang memberikan andil dominan dalam penurunan harga (deflasi, red) yaitu cabai merah 0,27 persen, cabai rawit 0,05 persen, bensin, angkutan udara, dan ikan dencis masing-masing sebesar 0,03 persen," ujarnya.

Sebelumnya, BPS Aceh mencatat ada beberapa komoditas yang kerap menyumbang andil tertinggi terhadap inflasi maupun deflasi di provinsi paling barat Indonesia itu yakni bawang merah, udang basah, beras, ikan dencis, rokok kretek, dan cabai merah.

Baca juga: BI: Pengendalian inflasi Aceh makin baik, terendah secara nasional

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024