Kuota pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengalami pengurangan alokasi hingga 50 persen pada 2024, sehingga membuat para petani di daerah tersebut resah karena khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan pupuk untuk tanaman padi.

Data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Distanpan) Abdya, luas lahan sawah di kabupaten itu mencapai 8.299 hektare di sembilan kecamatan. 

Namun, kuota pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK yang diberikan oleh pemerintah pusat hanya sebanyak 3.168.126 kg dan 1.531.780 kg. Jumlah ini jauh berkurang dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6.102.989 kg dan 3.808.165 kg.

Akibatnya, banyak masyarakat petani yang hanya mendapatkan jatah pupuk bersubsidi untuk tanaman padi di sawah tidak sesuai dengan kebutuhan seperti Burhan, petani di Kecamatan Tangan-Tangan. 

Ia mengatakan, dirinya hanya mendapatkan jatah pupuk bersubsidi sebanyak 25 kg sesuai yang tertera dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), padahal kebutuhannya mencapai 100 kg sesuai dengan luas sawah.

“Kalau pupuk kurang, tanaman padi pasti tidak tumbuh maksimal. Anakannya sedikit. Hasil panen bisa turun sampai 50 persen. Ini sangat merugikan kami sebagai petani,” kata Burhan.

Burhan mengaku dirinya tak mampu membeli pupuk non subsidi yang dijual di pasaran dengan harga tiga kali lipat lebih mahal dari pupuk bersubsidi. Ia berharap pemerintah bisa menambah alokasi pupuk bersubsidi untuk Abdya, agar petani bisa menanam padi dengan baik.

“Kami berharap pemerintah peduli dengan nasib kami. Jangan sampai kami gagal panen karena kekurangan pupuk. Kami juga ingin berkontribusi untuk ketahanan pangan nasional,” kata Burhan.

Secara terpisah, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pengairan (PSP) Distanpan Abdya Teuku Indra mengatakan kuota pupuk bersubsidi untuk Abdya tahun 2024 dibagikan untuk sembilan kecamatan sebagaimana keputusan bupati nomor 623 tahun 2023.

Pihaknya telah mengajukan usulan kuota pupuk bersubsidi berdasarkan RDKK yang telah disusun. Namun, pemerintah pusat mengurangi kuota hingga 50 persen.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meminta penambahan kuota pupuk bersubsidi untuk Abdya. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian kapan kuota tersebut akan ditambah,” katanya.

Ia berharap, pemerintah pusat bisa segera menambah kuota pupuk bersubsidi untuk Abdya, mengingat pupuk merupakan faktor penting untuk kesuburan tanaman padi. Dia juga mengimbau para petani untuk menghemat penggunaan pupuk dan mengoptimalkan pengairan.

“Kami terus berupaya untuk mendapatkan kuota pupuk bersubsidi yang sesuai dengan kebutuhan petani. Biasanya akhir tahun pemerintah pusat menambah kuota itu seperti tahun lalu,” katanya.

Baca juga: Harga Ikan Laut Mahal, Nelayan Abdya Keluhkan Hasil Tangkapan Menurun

Pewarta: Suprian

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024