Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, mencatat ribuan masyarakat muslim pengikut tarekat Syattariyah di daerah tersebut telah dua hari melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan tahun ini.
“Semoga perbedaan ini dapat menyatukan masyarakat muslim dalam sebuah perbedaan dalam memulai satu Ramadhan,” kata Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Wahidin kepada ANTARA, Ahad.
Ia menyebutkan, pelaksanaan ibadah puasa bulan suci Ramadhan tahun ini oleh masyarakat pengikut tarekat Syattariyah di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, sudah dimulai sejak Sabtu (9/3) lalu.
Baca juga: Kementerian Agama tetapkan awal Ramadhan jatuh pada Selasa 12 Maret
Wahidin mengatakan perbedaan penentuan awal bulan suci Ramadhan bagi masyarakat Kabupaten Nagan Raya, Aceh, merupakan hal yang biasa terjadi di daerah tersebut, karena hal ini telah berlangsung sejak lama dan telah berlangsung bertahun-tahun.
Meski adanya perbedaan dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, kata Wahidin, namun kehidupan kerukunan masyarakat di daerah tersebut sampai saat ini masih sangat terjaga dan terpelihara dengan baik.
“Masyarakat di Nagan Raya sangat menghormati perbedaan pendapat termasuk dalam hal perbedaan awal Ramadhan,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh juga mengimbau kepada masyarakat di daerahnya agar dapat terus menjaga kerukunan dan persatuan di masyarakat.
Sehingga diharapkan keberagaman dan perbedaan pendapat di masyarakat Nagan Raya, Aceh, diharapkan menjadi sebuah pemersatu yang semakin kokoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, demikian Wahidin.
Baca juga: Pemkab Pidie bagikan 3.000 paket meugang untuk kaum duafa jelang Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Semoga perbedaan ini dapat menyatukan masyarakat muslim dalam sebuah perbedaan dalam memulai satu Ramadhan,” kata Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Wahidin kepada ANTARA, Ahad.
Ia menyebutkan, pelaksanaan ibadah puasa bulan suci Ramadhan tahun ini oleh masyarakat pengikut tarekat Syattariyah di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, sudah dimulai sejak Sabtu (9/3) lalu.
Baca juga: Kementerian Agama tetapkan awal Ramadhan jatuh pada Selasa 12 Maret
Wahidin mengatakan perbedaan penentuan awal bulan suci Ramadhan bagi masyarakat Kabupaten Nagan Raya, Aceh, merupakan hal yang biasa terjadi di daerah tersebut, karena hal ini telah berlangsung sejak lama dan telah berlangsung bertahun-tahun.
Meski adanya perbedaan dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, kata Wahidin, namun kehidupan kerukunan masyarakat di daerah tersebut sampai saat ini masih sangat terjaga dan terpelihara dengan baik.
“Masyarakat di Nagan Raya sangat menghormati perbedaan pendapat termasuk dalam hal perbedaan awal Ramadhan,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh juga mengimbau kepada masyarakat di daerahnya agar dapat terus menjaga kerukunan dan persatuan di masyarakat.
Sehingga diharapkan keberagaman dan perbedaan pendapat di masyarakat Nagan Raya, Aceh, diharapkan menjadi sebuah pemersatu yang semakin kokoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, demikian Wahidin.
Baca juga: Pemkab Pidie bagikan 3.000 paket meugang untuk kaum duafa jelang Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024