Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat di wilayah pantai barat selatan Aceh, agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan saat cuaca terik seperti yang saat ini terjadi di wilayah tersebut.

“Pada saat cuaca panas seperti ini dapat berpotensi terjadinya kebakaran hutan apabila masyarakat tidak memperhatikan cara penggunaan api dengan tepat,” kata Prakirawati Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Almira Aprilianti kepada ANTARA, Jumat di Meulaboh.

Apun hal yang harus dihindari oleh masyarakat diantaranya seperti tidak melakukan aktivitas pembukaan lahan dengan cara dibakar, tidak membuang puntung rokok sembarangan.

Baca juga: BMKG: Sebagian wilayah Aceh mulai memasuki musim kemarau

Almira mengatakan faktor cuaca panas saat ini juga dapat mengganggu masyarakat muslim di Aceh yang saat ini sedang melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

Ia menyebutkan, tingginya suhu udara yang terjadi selama beberapa hari ini terutama pada siang hari, diakibatkan karena faktor lokal dan juga sinoptik.

Seperti diketahui, Sinoptik adalah pengamatan Meteorologi Permukaan yang dilaksanakan secara serempak di seleluruh dunia pada jam yang sudah ditetapkan secara konvensional berdasarkan standar waktu internasional. 

Pengamatan ini adalah penilaian terhadap keadaan udara yang dilakukan di suatu tempat di permukaan bumi.

Almira menyebutkan, tingginya kecepatan angin permukaan di wilayah Aceh bagian Barat hingga Selatan menyebabkan tidak adanya awan yang terbentuk sehingga panas matahari yang masuk ke Bumi langsung sampai ke permukaan. 

Selain itu, berdasarkan peta angin lapisan 3.000 feet terlihat bahwa adanya pola angin divergen di daerah Sumatera bagian Utara termasuk wilayah Aceh, yang menyebabkan tekanan udara tinggi sehingga pada wilayah tersebut jarang terjadi awan-awan konvektif penyebab terjadinya hujan.

“Prakiraan cuaca panas pada pagi hingga siang hari masih akan terjadi hingga dua hari ke depan,” kata Almira menambahkan.

BMKG juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan api, karena pada saat cuaca cerah seperti ini api mudah terbakar dan dapat membahayakan lingkungan. 

“Selanjutnya juga panas matahari pada siang hari juga dapat membahayakan kulit apabila tidak menggunakan krim siang atau sunscreen,” katanya.

Selain melarang warga untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, BMKG juga mengimbau masyarakat agar menghindari keluar rumah apabila tidak mempunyai kepentingan pada siang hari, karena panas matahari yang langsung terkena kulit dapat membahayakan kulit dan membuat kulit terbakar.

“Kami menghimbau kepada masyarakat terutama yang saat inii sedang menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan, terutama pada saat cuaca panas seperti ini untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan khususnya pada siang hari, agar tidak terlalu merasakan suhu panas yang dapat mengganggu jalannya ibadah puasa,” kata Almira.

BMKG juga menghimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di ladang perkebunan agar untuk tetap berhati -hati dalam menggunakan api, karena pada saat cuaca panas seperti ini dapat membahayakan lingkungan yang dapat menyebabkan kebakaran lahan. 

“Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan krim pelindung sinar matahari apabila beraktivitas di luar ruangan agar tidak membahayakan kulit,” demikian Almira Aprilianti.

Baca juga: Pola siklonik sebabkan petir dan hujan lebat di barat Aceh

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024