Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh Irwansyah mengingatkan agar Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh bersiap menyambut tamu-tamu PON Aceh-Sumut 2024 yang segera berlangsung pada 8 hingga 20 September 2024.
“Jangan sampai kita menjadi tuan rumah yang memalukan, tidak bisa menyambut tamu dengan baik karena ketidaksiapan kita,” kata Irwansyah di Banda Aceh, Kamis.
Ia meminta Pemko Banda Aceh harus segera melakukan langkah-langkah serius di untuk mempersiapkan diri menyambut tamu yang akan datang ke ibu kota Provinsi Aceh ini nantinya.
Apalagi, kata dia, informasi kedatangan tamu sudah jauh-jauh hari disampaikan, sehingga sebagai tuan rumah wajib melakukan persiapan secara baik.
Menurutnya, masih ada waktu persiapan sekitar beberapa bulan ke depan. Terpenting adalah pendataan beberapa destinasi wisata yang belum dalam kondisi baik.
Misalnya Museum tsunami, di mana terdapat beberapa titik di dalamnya mengalami kebocoran. Kemudian kolam di bagian lobi depan dan utama juga terlihat kotor, maka harus segera dibersihkan.
“Jadi ini beberapa titik wisata yang memang akan menjadi tempat kunjungan para tamu. Jadi harus dalam kondisi baik. Kalaupun itu milik pemerintah provinsi, maka kita sebagai pemerintah kota bisa menyampaikan agar bisa bersiap,” ujarnya.
Selain itu, Irwansyah juga menyoroti kondisi jalan yang belum tertangani dengan maksimal, di mana di beberapa titik vital pusat-pusat perkotaan, jalan-jalan protokol banyak rusak.
Misalnya, jalan di Simpang Lima dan Simpang Mesra dalam kondisi berlubang yang cukup besar dan sangat mengganggu pengguna jalan, hingga jalan akses menuju stadion utama PON.
Ini harus segera ditangani, jangan sampai kondisi jalan saat event PON dalam kondisi rusak dan berlubang sehingga meninggalkan kesan buruk bagi Aceh sendiri.
“Ini harus segera disikapi, masih ada waktu. Jangan dibiarkan berlarut-larut, jangan dianggap akan bisa diselesaikan dalam waktu yang mepet,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, beberapa ruas trotoar dan pedestrian yang terkesan tidak bagus, ini akan menjadi catatan dan perhatian dari pengunjung.
Terakhir, masalah yang perlu mendapat perhatian adalah terkait penataan parkir, ini perlu pemetaan oleh Dinas Perhubungan Banda Aceh agar nantinya tidak semrawut.
Persoalan ini, tambah dia, sangat penting mengingat tingkat tamu yang berkunjung cukup ramai dan mereka membutuhkan parkir.
“Harus dipetakan segera dan mulai melakukan penertiban secara serius. Ruas-ruas jalan utama yang tidak boleh ada parkir itu kalau bisa dipastikan bebas parkir, terutama di tempat kuliner," ujarnya.
Terhadap sejumlah persoalan tersebut, Irwansyah meminta Pemko Banda Aceh segara melakukan rapat besar dengan melibatkan seluruh stakeholder, termasuk kesiapan pengusaha perhotelan dalam menyambut tamu.
“Saya pikir di luar agenda-agenda penting seperti perbaikan infrastruktur pelaksanaan PON, tentu berbagai kesiapan ini juga harus diperhatikan oleh Pemerintah Banda Aceh,” demikian Irwansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Jangan sampai kita menjadi tuan rumah yang memalukan, tidak bisa menyambut tamu dengan baik karena ketidaksiapan kita,” kata Irwansyah di Banda Aceh, Kamis.
Ia meminta Pemko Banda Aceh harus segera melakukan langkah-langkah serius di untuk mempersiapkan diri menyambut tamu yang akan datang ke ibu kota Provinsi Aceh ini nantinya.
Apalagi, kata dia, informasi kedatangan tamu sudah jauh-jauh hari disampaikan, sehingga sebagai tuan rumah wajib melakukan persiapan secara baik.
Menurutnya, masih ada waktu persiapan sekitar beberapa bulan ke depan. Terpenting adalah pendataan beberapa destinasi wisata yang belum dalam kondisi baik.
Misalnya Museum tsunami, di mana terdapat beberapa titik di dalamnya mengalami kebocoran. Kemudian kolam di bagian lobi depan dan utama juga terlihat kotor, maka harus segera dibersihkan.
“Jadi ini beberapa titik wisata yang memang akan menjadi tempat kunjungan para tamu. Jadi harus dalam kondisi baik. Kalaupun itu milik pemerintah provinsi, maka kita sebagai pemerintah kota bisa menyampaikan agar bisa bersiap,” ujarnya.
Selain itu, Irwansyah juga menyoroti kondisi jalan yang belum tertangani dengan maksimal, di mana di beberapa titik vital pusat-pusat perkotaan, jalan-jalan protokol banyak rusak.
Misalnya, jalan di Simpang Lima dan Simpang Mesra dalam kondisi berlubang yang cukup besar dan sangat mengganggu pengguna jalan, hingga jalan akses menuju stadion utama PON.
Ini harus segera ditangani, jangan sampai kondisi jalan saat event PON dalam kondisi rusak dan berlubang sehingga meninggalkan kesan buruk bagi Aceh sendiri.
“Ini harus segera disikapi, masih ada waktu. Jangan dibiarkan berlarut-larut, jangan dianggap akan bisa diselesaikan dalam waktu yang mepet,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, beberapa ruas trotoar dan pedestrian yang terkesan tidak bagus, ini akan menjadi catatan dan perhatian dari pengunjung.
Terakhir, masalah yang perlu mendapat perhatian adalah terkait penataan parkir, ini perlu pemetaan oleh Dinas Perhubungan Banda Aceh agar nantinya tidak semrawut.
Persoalan ini, tambah dia, sangat penting mengingat tingkat tamu yang berkunjung cukup ramai dan mereka membutuhkan parkir.
“Harus dipetakan segera dan mulai melakukan penertiban secara serius. Ruas-ruas jalan utama yang tidak boleh ada parkir itu kalau bisa dipastikan bebas parkir, terutama di tempat kuliner," ujarnya.
Terhadap sejumlah persoalan tersebut, Irwansyah meminta Pemko Banda Aceh segara melakukan rapat besar dengan melibatkan seluruh stakeholder, termasuk kesiapan pengusaha perhotelan dalam menyambut tamu.
“Saya pikir di luar agenda-agenda penting seperti perbaikan infrastruktur pelaksanaan PON, tentu berbagai kesiapan ini juga harus diperhatikan oleh Pemerintah Banda Aceh,” demikian Irwansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024