Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, menggelar pertemuan dengan para alim ulama, tokoh keagamaan serta pimpinan pondok pesantren guna menerima masukan terkait layanan publik dipusatkan di Pendapa Bupati Komplek Perkantoran Suka Makmue.
“Pertemuan dan silaturahmi ini merupakan wadah penting untuk membangun sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan para alim ulama dan pimpinan dayah pesantren,” kata Penjabat Bupati Nagan Raya, Aceh, Fitriany Farhas di Suka Makmue, Selasa.
Menurutnya, masukan dan saran dari para ulama sangatlah berharga dalam perumusan kebijakan dan program pembangunan di bidang keagamaan.
Menurutnya, dari hasil kunjungannya ke sejumlah tempat di Kabupaten Nagan Raya, masih terdapat pesantren dan dayah-dayah yang kondisinya masih membutuhkan perhatian dari pemerintah untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan dakwah.
"Karena itu, tujuan kami melakukan silaturahmi dengan para alim ulama dan pimpinan dayah adalah untuk mendengar masukan, pendapat, dan saran demi kemajuan kabupaten yang kita banggakan ini terutama di sektor keagamaan," katanya menambahkan.
Fitriany juga mengatakan pentingnya peran para ulama dalam membina akhlak generasi muda Nagan Raya. Ia prihatin dengan maraknya kasus narkoba dan kenakalan remaja yang dapat merusak masa depan bangsa.
"Oleh sebab itu, saya mengajak para alim ulama untuk ikut menjadi pengontrol dan pengarah sehingga generasi muda Nagan Raya bisa lebih baik dan berakhlakuk karimah," harapnya.
Dalam pertemuan tersebut, para alim ulama dan pimpinan dayah menyampaikan berbagai masukan kepada Pemkab Nagan Raya, diantaranya peningkatan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) DSI yang disampaikan oleh Tgk Saifuddin dari Dayah Darul Aman Gampong Kuta Padang, Kecamatan Suka Makmue.
"Untuk Bidang Bina Peribadatan dan Pendidikan Dayah, jika tidak bisa menjadi dinas atau badan, paling kurang menjadi bidang tersendiri yaitu Bidang Pendidikan Dayah tidak digabung sebagaimana selama ini," ujar Tgk Saifuddin.
Terkait pembinaan umat, Pimpinan Dayah Minhajul Amilin Syeh Abdul Gani Gampong Blang Muko, Kecamatan Kuala, Tgk Muhammad Syah, mengusulkan program pengajian majelis taklim di tingkat kabupaten dan kecamatan kepada Pemkab Nagan Raya.
“Pengajian majelis taklim ini dapat dihadiri oleh seluruh pegawai Pemkab Nagan Raya dan masyarakat umum,” tutur Tgk Muhammad.
Tgk Husaini Ishaq, Pimpinan Dayah Darul Ulum Al-Munawarah Gampong Babah Krueng Kecamatan Beutong, menyampaikan pandangannya bahwa kepemimpinan perempuan tidak dipermasalahkan dalam sistem demokrasi yang dianut Indonesia.
Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah kemampuan pemimpin daerah dalam menjalankan tugasnya dengan baik, adil, dan dapat menyejahterakan masyarakat.
“Kemampuan tersebut juga harus mencakup komitmen untuk memajukan lembaga pendidikan agama seperti dayah, TPA, dan pengajian majelis taklim, serta mendukung kemajuan program keagamaan,” ungkap Tgk Husaini.
Baca juga: Dandim 0116 Nagan Raya beri wawasan kebangsaan dan bela negara kepada mahasiswa
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Pertemuan dan silaturahmi ini merupakan wadah penting untuk membangun sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan para alim ulama dan pimpinan dayah pesantren,” kata Penjabat Bupati Nagan Raya, Aceh, Fitriany Farhas di Suka Makmue, Selasa.
Menurutnya, masukan dan saran dari para ulama sangatlah berharga dalam perumusan kebijakan dan program pembangunan di bidang keagamaan.
Menurutnya, dari hasil kunjungannya ke sejumlah tempat di Kabupaten Nagan Raya, masih terdapat pesantren dan dayah-dayah yang kondisinya masih membutuhkan perhatian dari pemerintah untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan dakwah.
"Karena itu, tujuan kami melakukan silaturahmi dengan para alim ulama dan pimpinan dayah adalah untuk mendengar masukan, pendapat, dan saran demi kemajuan kabupaten yang kita banggakan ini terutama di sektor keagamaan," katanya menambahkan.
Fitriany juga mengatakan pentingnya peran para ulama dalam membina akhlak generasi muda Nagan Raya. Ia prihatin dengan maraknya kasus narkoba dan kenakalan remaja yang dapat merusak masa depan bangsa.
"Oleh sebab itu, saya mengajak para alim ulama untuk ikut menjadi pengontrol dan pengarah sehingga generasi muda Nagan Raya bisa lebih baik dan berakhlakuk karimah," harapnya.
Dalam pertemuan tersebut, para alim ulama dan pimpinan dayah menyampaikan berbagai masukan kepada Pemkab Nagan Raya, diantaranya peningkatan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) DSI yang disampaikan oleh Tgk Saifuddin dari Dayah Darul Aman Gampong Kuta Padang, Kecamatan Suka Makmue.
"Untuk Bidang Bina Peribadatan dan Pendidikan Dayah, jika tidak bisa menjadi dinas atau badan, paling kurang menjadi bidang tersendiri yaitu Bidang Pendidikan Dayah tidak digabung sebagaimana selama ini," ujar Tgk Saifuddin.
Terkait pembinaan umat, Pimpinan Dayah Minhajul Amilin Syeh Abdul Gani Gampong Blang Muko, Kecamatan Kuala, Tgk Muhammad Syah, mengusulkan program pengajian majelis taklim di tingkat kabupaten dan kecamatan kepada Pemkab Nagan Raya.
“Pengajian majelis taklim ini dapat dihadiri oleh seluruh pegawai Pemkab Nagan Raya dan masyarakat umum,” tutur Tgk Muhammad.
Tgk Husaini Ishaq, Pimpinan Dayah Darul Ulum Al-Munawarah Gampong Babah Krueng Kecamatan Beutong, menyampaikan pandangannya bahwa kepemimpinan perempuan tidak dipermasalahkan dalam sistem demokrasi yang dianut Indonesia.
Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah kemampuan pemimpin daerah dalam menjalankan tugasnya dengan baik, adil, dan dapat menyejahterakan masyarakat.
“Kemampuan tersebut juga harus mencakup komitmen untuk memajukan lembaga pendidikan agama seperti dayah, TPA, dan pengajian majelis taklim, serta mendukung kemajuan program keagamaan,” ungkap Tgk Husaini.
Baca juga: Dandim 0116 Nagan Raya beri wawasan kebangsaan dan bela negara kepada mahasiswa
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024