Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan membuka kegiatan Symposium Update Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Aceh di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu (26/5).
"Melalui symposium ini kita berharap dapat meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan para tenaga medis dalam menangani pasien COPD sesuai dengan guideline terbaru yang telah ditetapkan," kata Mirzuan.
Dia juga mengapresiasi PDPI Aceh yang telah berinisiatif menggelar kegiatan tersebut di Aceh Tengah.
Selain itu, ia juga berharap kegiatan tersebut dapat menjadi wadah untuk bertukar ilmu, pengalaman, serta memperkuat kerjasama antar dokter paru dan tenaga medis lainnya dalam menangani penyakit paru obstruktif kronis atau COPD.
"Penyakit paru obstruktif kronis merupakan salah satu penyakit kronis yang memiliki prevalensi cukup tinggi dan menjadi tantangan tersendiri dalam bidang kesehatan," ujarnya.
Karena itu, sebut Mirzuan, peran dokter paru dalam mendiagnosis, merawat, dan memberikan terapi yang tepat bagi pasien COPD adalah sangat krusial.
Pembaruan tatalaksana terapi berbasis bukti dan panduan yang telah ditetapkan kata dia diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien serta menurunkan angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh COPD.
"Kami ucapkan selamat mengikuti symposium ini kepada seluruh peserta, semoga symposium ini dapat memberikan manfaat yang besar dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam melakukan penanganan di bidang kesehatan paru-paru," ujar Mirzuan.
Baca juga: Pj bupati luncurkan inovasi cegah stunting di desa terpencil Aceh Tengah
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Melalui symposium ini kita berharap dapat meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan para tenaga medis dalam menangani pasien COPD sesuai dengan guideline terbaru yang telah ditetapkan," kata Mirzuan.
Dia juga mengapresiasi PDPI Aceh yang telah berinisiatif menggelar kegiatan tersebut di Aceh Tengah.
Selain itu, ia juga berharap kegiatan tersebut dapat menjadi wadah untuk bertukar ilmu, pengalaman, serta memperkuat kerjasama antar dokter paru dan tenaga medis lainnya dalam menangani penyakit paru obstruktif kronis atau COPD.
"Penyakit paru obstruktif kronis merupakan salah satu penyakit kronis yang memiliki prevalensi cukup tinggi dan menjadi tantangan tersendiri dalam bidang kesehatan," ujarnya.
Karena itu, sebut Mirzuan, peran dokter paru dalam mendiagnosis, merawat, dan memberikan terapi yang tepat bagi pasien COPD adalah sangat krusial.
Pembaruan tatalaksana terapi berbasis bukti dan panduan yang telah ditetapkan kata dia diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien serta menurunkan angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh COPD.
"Kami ucapkan selamat mengikuti symposium ini kepada seluruh peserta, semoga symposium ini dapat memberikan manfaat yang besar dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam melakukan penanganan di bidang kesehatan paru-paru," ujar Mirzuan.
Baca juga: Pj bupati luncurkan inovasi cegah stunting di desa terpencil Aceh Tengah
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024