Seribuan warga Desa Naleung, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur,  terisolasi akibat jembatan penghubung antardesa di daerah itu ambruk.

Ketua Pemuda Desa Naleung Marhaban di Aceh Timur, Jumat, mengatakan, jembatan tersebut ambruk ke sungai setahun lalu. Akibatnya seluruh warga tidak dapat beraktivitas atau terisolasi. 

"Sebab, jembatan itu merupakan akses utama warga setempat. Akibat jembatan roboh, kendaraan roda dua tidak dapat melintas," kata Marhaban.

Atas dasar itu, dirinya bersama warga setempat berusaha menyediakan jasa penyeberangan rakit kayu yang dikayuh untuk menyeberangi sungai tersebut agar mempermudah warga mencari nafkah dan anak-anak yang mau sekolah.

Namun, kata dia, untuk bisa melintasi sungai menggunakan jasa rakit kayu yang dikayuh tersebut minimal harus lima orang baru bisa jalan. Kalau tidak ada lima orang harus menunggu kadang-kadang sampai setengah jam untuk bisa menyeberang.

"Pakai rakit ini cuma bisa untuk roda dua untuk sekali menyeberang Rp5 ribu per sepeda motor. Sedangkan untuk orang Rp2 ribu," kata Marhaban.
 
Warga menaiki rakit menyeberangi sungai akibat jembatan ambruk di Desa Naleung, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (30/5/2024). ANTARA/Hayaturrahmah

Dia berharap Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur bisa segera memperbaiki jembatan tersebut. Pasalnya jembatan itu tidak bisa di gunakan dana desa karena tidak cukup anggaran hanya pemerintah daerah yang mampu memperbaikinya.

"Sayang masyarakat setiap bulan harus mengeluarkan Rp300 ribu hanya untuk menyeberang sungai. Belum lagi sekarang ekonomi lagi tidak stabil untuk makan saja masih pas-pasan, terpaksa lagi harus keluarkan Rp10 ribu setiap hari untuk bisa bepergian," kata Marhaban.

Camat Julok Adnan yang dihubungi secara terpisah mengatakan jembatan tersebut ambruk sejak setahun lalu. 

"Kami sudah menyampaikan ke pimpinan dan menjadi jembatan prioritas yang akan dibangun tahun depan dengan APBK Aceh Timur 2025," katanya.

Untuk akses menuju Gampong Naleung,  kata dia, saat ini masyarakat harus menggunakan jasa rakit, baik pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor. Akan tetapi mobil harus memutar melalui gampong tetangga yakni Lhok Seuntang.

"Jembatan ini memiliki panjang 120 meter dan ambruk Pada Juni 2023," kata Adnan.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024