Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi menyebutkan bahwa lahan pertanian di daerah Pulau Weh itu sangat baik dan menjanjikan, saat melakukan panen buah Salak varietas lokal Sabang bersama kelompok tani Gampong Balohan.

"Oleh karenanya dukungan-dukungan secara bertahap tiap tahunnya dari pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang harus tetap dilakukan dan lebih ditingkatkan lagi," kata Reza dalam keterangan diterima di Banda Aceh, Rabu.

Hal itu disampaikan Reza Fahlevi yang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang Fakri serta Kelompok Tani Gampong Balohan saat melakukan panen Salak Sabang di kebun milik Sarbini (59) di Gampong Balohan.

Selain panen salak, Pj wali kota Sabang juga memantau perkembangan bantuan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) yang diberikan untuk kelompok tani Salak Sabang.

Reza mengatakan, salak merupakan tanaman unggulan yang tumbuh dan sudah memberi dampak positif bagi ekonomi masyarakat. Salak Sabang sudah memiliki sertifikat tanda daftar varietas tanaman lokal, dari Kementerian Pertanian sebagai salak berkualitas Sabang. Selain Salak, Sabang juga memiliki tanaman unggulan lainnya seperti cengkeh, coklat, pinang dan nilam. 

"Yang perlu ke depan kita lakukan adalah bagaimana tetap menjaga kualitas dari salak Sabang ini, dan juga memperluas area tanah agar produksinya lebih banyak. Tentu lebih banyak petani yang terlibat akan memberi kontribusi besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat," kata Reza.

Dalam upaya meningkatkan pemasaran produk, Reza menyarankan petani untuk bekerjasama dengan Disperindagkop dan UKM Kota Sabang agar salak dapat dikemas dengan lebih menarik sesuai kebutuhan turis dan wisatawan.

"Contohnya dalam hal packaging yang masih menggunakan plastik, mungkin bisa di ubah dengan eumpang, selain ramah lingkungan juga lebih menarik khususnya bagi tamu-tamu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang Fakri mengatakan saat ini terdapat 35 orang petani Salak Sabang. Tahun ini, pihaknya sudah mulai memperbanyak benih untuk disalurkan kepada petani-petani lain, sehingga lahan semakin luas ke depannya karena jumlah produksi yang masih belum mencukupi permintaan.

"Rata-rata 2,5-3 kilogram per tandan, itu sekali panen kita rata-rata dua sampai tiga tandan, pohon Salak ini tidak selalu semua pohonnya berbuah perlu ada proses dan perawatan tentunya," ujarnya.

Fakri menambahkan, perlu dilakukan upaya yang rutin dalam merawat kebun salak. Sama halnya dalam memberantas hama, umumnya di Kota Sabang menggunakan pagar kawat yang kokoh dan terawat untuk mencegah masuknya hama babi.

Baca juga: Begini kondisi harga bahan pokok di Sabang jelang Idul Adha

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024