Tingkat hunian (okupansi) sejumlah hotel di Aceh Tengah naik hingga mencapai 80 persen sejak H-5 lebaran Idul Adha 1445 Hijriah
"Dari H-5 lebaran sudah banyak bookingan (pemesanan) secara online di Dream Hill Villa di Takengon sampai 80 persen, yang reservasi juga masuk terus," kata Direktur Calandra (Manajemen Hospitality) Iwan Wahyudi di Banda Aceh, Sabtu.
Ia mengatakan pemesanan kamar untuk H+2 dan H+3 lebaran Idul Adha sudah penuh, sehingga pihaknya terpaksa membatasi jumlah tamu yang ingin menginap.
"Untuk hari kedua dan ketiga lebaran kita sudah penuh, makanya kita batasi bookingan," ujarnya.
Tak hanya Dream Hill Villa, tingkat hunian di Fairuz Hotel milik Calandra yang juga berada di wilayah Aceh Tengah ikut beranjak naik hampir 50 persen pada H+4 lebaran Idul Adha.
"Hotel kita Fairuz yang ada di Kota Takengon juga mulai banyak masuk reservasi, sudah hampir 50 persen jumlah pesanan kamar," katanya.
Dirinya menuturkan, kebanyakan tamu yang melakukan pemesanan kamar hotel di Aceh Tengah merupakan wisatawan domestik asal Sumatera Utara, Kota Banda Aceh, dan Kota Lhokseumawe.
Sementara itu, ia juga menyampaikan bahwa hotel di bawah Calandra Grup di Banda Aceh justru berbanding terbalik, belum menunjukkan adanya peningkatan okupansi jelang libur Idul Adha ini.
"Kalau hotel kita yang di Banda Aceh belum terlalu ada pergerakan. Mungkin dia last minute ya," ujar Iwan.
Di sisi lain, Guest Manager Hotel Ayani Banda Aceh, Agus Salim menyatakan bahwa tingkat hunian hotelnya di Banda Aceh masih rendah, hanya 30 dari 107 kamar yang sudah direservasi.
"Berbeda dengan Idul Fitri kemarin, tingkat okupansi hotel kita masih low (rendah) di musim libur Idul Adha ini," katanya.
Dirinya memprediksikan, pada Idul Adha tahun ini kenaikan okupansi hotelnya tidak terlalu tinggi, sekitar 40-50 persen. Tetapi, dirinya berharap bisa lebih tinggi, mengingat lebaran kali ini berbarengan dengan liburan sekolah.
"Mudah-mudahan bisa naik saat hari H lebaran ya, karena juga libur lebarannya berbarengan dengan libur anak sekolah," demikian Agus Salim.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Dari H-5 lebaran sudah banyak bookingan (pemesanan) secara online di Dream Hill Villa di Takengon sampai 80 persen, yang reservasi juga masuk terus," kata Direktur Calandra (Manajemen Hospitality) Iwan Wahyudi di Banda Aceh, Sabtu.
Ia mengatakan pemesanan kamar untuk H+2 dan H+3 lebaran Idul Adha sudah penuh, sehingga pihaknya terpaksa membatasi jumlah tamu yang ingin menginap.
"Untuk hari kedua dan ketiga lebaran kita sudah penuh, makanya kita batasi bookingan," ujarnya.
Tak hanya Dream Hill Villa, tingkat hunian di Fairuz Hotel milik Calandra yang juga berada di wilayah Aceh Tengah ikut beranjak naik hampir 50 persen pada H+4 lebaran Idul Adha.
"Hotel kita Fairuz yang ada di Kota Takengon juga mulai banyak masuk reservasi, sudah hampir 50 persen jumlah pesanan kamar," katanya.
Dirinya menuturkan, kebanyakan tamu yang melakukan pemesanan kamar hotel di Aceh Tengah merupakan wisatawan domestik asal Sumatera Utara, Kota Banda Aceh, dan Kota Lhokseumawe.
Sementara itu, ia juga menyampaikan bahwa hotel di bawah Calandra Grup di Banda Aceh justru berbanding terbalik, belum menunjukkan adanya peningkatan okupansi jelang libur Idul Adha ini.
"Kalau hotel kita yang di Banda Aceh belum terlalu ada pergerakan. Mungkin dia last minute ya," ujar Iwan.
Di sisi lain, Guest Manager Hotel Ayani Banda Aceh, Agus Salim menyatakan bahwa tingkat hunian hotelnya di Banda Aceh masih rendah, hanya 30 dari 107 kamar yang sudah direservasi.
"Berbeda dengan Idul Fitri kemarin, tingkat okupansi hotel kita masih low (rendah) di musim libur Idul Adha ini," katanya.
Dirinya memprediksikan, pada Idul Adha tahun ini kenaikan okupansi hotelnya tidak terlalu tinggi, sekitar 40-50 persen. Tetapi, dirinya berharap bisa lebih tinggi, mengingat lebaran kali ini berbarengan dengan liburan sekolah.
"Mudah-mudahan bisa naik saat hari H lebaran ya, karena juga libur lebarannya berbarengan dengan libur anak sekolah," demikian Agus Salim.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024