Blangpidie (ANTARA Aceh) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) beberapa hari  terakhir semakin menurun dari harga Rp1.100 menjadi Rp800/Kg, karena produksi melimpah.

"Kemarin saya panen kelapa sawit dibayar oleh pedagang keliling Rp800, padahal sebelumnya mencapai Rp1.100/Kg," kata Yusuf Ayeh, petani Kecamatan Tangan-Tangan di Blangpidie, Senin.

Ia mengatakan, sebelum Hari Raya Idul Fitri, harga TBS di tingkat petani berkisar antara Rp1.050 sampai Rp1.100/Kg, namun setelah lebaran tiba harganya turun menjadi Rp800/Kg.

"Setelah dipotong ongkos panen Rp200/Kg, sisanya tinggal Rp600 lagi untuk kami. Jadi, kalau ada hasil produksi satu ton, berarti kami petani hanya mendapat hasil sebesar Rp600 ribu/ton," katanya.

Turunnya harga kelapa sawit di Kabupaten Abdya hingga ke level terendah juga diakui oleh petani kelapa sawit lainnya.

Nyak Diwan, petani kelapa sawit Desa Ie Mameh, Kecamatan Krueng Batee mengatakan, sebelum memasuki bulan Ramadhan, harga TBS di tingkat petani ditampung dengan harga Rp1.050/Kg dan bertahan selama bulan suci Ramadhan.

"Harga TBS di Abdya ini memang sudah lama turun, sudah mencapai  4 bulan lalu harganya segitu-gitu saja, bahkan semakin menurun," katanya.

Nyak Diwan mengaku memiliki kebun kelapa sawit yang sudah panen seluas 10 hektare dengan hasil produksi rata-rata 18-20 ton per 16 hari, atau 36-40 ton per satu bulan.

"Kalau 4 bulan lalu, tiap satu bulan saya memperoleh pendapatan mencapai Rp35 juta hingga Rp40 juta. Setelah potong untuk biaya pemupukan dan biaya pembersihan lahan, saya mendapat hasil bersih Rp25 juta per bulan," katanya.

Namun, lanjut dia, sejak beberapa bulan terakhir, pendapatannya dari kebun sawit menjadi menurun karena disebabkan murahnya harga pembelian TBS di tingkat petani.

"Sejak harga TBS turun dari harga Rp1.600 menjadi Rp1.050/Kg, pendapatan saya turun menjadi Rp10 juta per bulan dan usai lebaran Idul Fitri, saya belum panen. Jadi, tidak mengetahui harga sekarang," katanya.


Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017