Seorang public relation maupun marketing yang baik adalah kemampuannya untuk meyakinkan orang lain. Entah itu dalam hal membeli produk, memberikan saran, atau meminta orang lain untuk melakukan sesuatu. Fase itulah yang disebut kemampuan persuasi (persuasion skill).

Praktiknya tampak ketika Anda berusaha meyakinkan orang lain untuk mengikuti berlangganan majalah, membujuk pasangan Anda untuk pergi menonton film di bioskop di akhir pekan, atau dalam kampanye Pemilu untuk meyakinkan masyarakat supaya mau menyoblos gambar Anda atau calon tertentu.

Namun, banyak orang yang melakukan kesalahan dalam praktik persuasi. Alih-alih orang lain mengikuti ajakan Anda, mereka justru bersikap antipati kepada Anda. Bahkan, tidak jarang hal itu berakhir menjadi konflik dan Anda pun dijauhi oleh orang lain.

Baca juga: Self-talk positif untuk karir dan bisnis, begini manfaatnya

Dalam tulisan ini ada lima jenis kesalahan yang sering terjadi ketika Anda sedang berusaha meyakinkan orang lain.

Bersikap Grogi
Ketika Anda grogi saat menghadapi lawan bicara, maka akibatnya Anda gagal menguasainya. Memang tidak semua memiliki kepercayaan diri yang tinggi saat berhadapan dan bercakap-cakap dengan orang lain.

Orang yang grogi cenderung untuk menggoyang-goyangkan kaki atau tangan secara berlebihan. Ketika berbicara di depan lawan bicara, bukan kata-kata Anda yang jadi pusat perhatikan melainkan gestur tubuh Anda. Padahal, Anda harus membuat diri senyaman mungkin untuk menaklukkan lawan bicara Anda. Berikut ini beberapa solusinya:
  • Daerah T. Anda harus memandang jidat tengah, perbatasan antara dua alis dan ujung hidung lawan bicara Anda. Itu adalah yang dikenal dengan daerah T yang membuat Anda tidak langsung menatap matanya, tetapi cukup untuk membuatnya merasa diperhatikan oleh Anda.
  • Kontak Mata. Kontak mata adalah bagian terpenting untuk menunjukkan ketertarikan dalam sebuah percakapan. Jika kontak mata sudah dikuasai, maka trik selanjutnya adalah memainkan ekspresi wajah. Pasalnya, ekspresi wajah yang tulus bisa membuat orang terpaku.
  • Posisi Kaki. Agar tetap terlihat formal dan nyaman, posisi kaki Anda harus ditempatkan satu kaki ke depan dan satu kaki ke belakang dengan lebar sebahu. Itu merupakan posisi yang sempurna. Ketika salah satu kaki ditekuk, maka lawan bicara Anda tidak terlalu menyadarinya.
Baca juga: Cara Menguasai Lawan Bicara dengan Memahami Karakter Generasinya
 

Terlalu Memaksa
Karena Anda benar-benar ingin meyakinkan lawan bicara, maka Anda akan menggunakan segala daya upaya untuk membuatnya berkata: "Ya". 

Inilah yang sering membuat lawan bicara merasa terganggu bahkan marah kepada Anda.
Kebanyakan orang tidak suka dipaksa. Oleh karena itu, Anda juga tidak boleh memaksa lawan bicara untuk mengikuti kemauan Anda.

Yang perlu dilakukan adalah Anda harus menjaga keseimbangan dengan cara membujuk, tetapi jangan sampai menekan, memaksa, atau menyudutkan lawan bicara.


Fokus pada Diri Sendiri
Dalam membujuk lawan bicara, Anda tidak boleh hanya berfokus pada keinginan dan manfaat yang akan Anda peroleh. Bahkan jika Anda melakukan hal ini itu secara berlebihan, Anda akan terkesan memelas.

Antara tidak perlu berkata: "Tolong beli produk saya, bulan ini saya masih jauh dari target penjualan," atau "Pergi nonton, Yuk! Aku kesepian, tidak ada teman dan tidak ada pekerjaan," atau " Nanti waktu pemilihan, coblos saya ya. Saya betul-betul ingin menjadi anggota DPRD".

Anda tidak boleh berfokus pada diri Anda sendiri. Sesekali ketika Anda benar-benar ingin meminta tolong kepada orang lain, Anda bisa melakukannya. 

Namun, itu bukanlah cara persuasi yang tepat karena orang lain sering kali tidak peduli dengan apa yang Anda alami. Ia hanya peduli pada apa yang ia dapatkan.

Fokuslah pada lawan bicara Anda. Sampaikanlah keuntungan apa yang akan ia dapatkan jika mengikuti ajakan Anda. Sampaikan juga kerugiannya jika ia melewatkan ajakan Anda.
Ilustrasi - Pidato (ist)

Baca juga: Kiat hindari Orang-orang yang Hambat Kesuksesanmu, belajar dari kisah Ibnu Battuta

Membanggakan Diri Sendiri
Salah satu cara untuk bisa meyakinkan orang lain adalah dengan membuat diri Anda memiliki kredibilitas yang tinggi. Namun, jika Anda melakukannya secara berlebihan, orang lain justru tidak akan peduli pada Anda.

Jika Anda melakukan presentasi dan berkata, "Kami adalah perusahaan terbesar dalam bidang kami. Kami mempunyai 100 kantor cabang di seluruh Pulau Jawa. Kami menduduki peringkat satu selama 7 tahun berturut-turut". 

Itulah contoh pamer kesuksesan dan prestasi yang bisa membuat orang lain tidak peduli pada Anda. Lawan bicara pun bisa berkata: "Orang ini terlalu tinggi hati dan fokus pada dirinya sendiri."

Membangun kredibilitas dalam meyakinkan orang lain pun ada caranya. Anda tidak bisa membanggakan diri Anda secara berlebihan.


Bicara Tanpa Henti
Sering kali seorang sales person memberikan berbagai macam alasan mengapa Anda harus membeli produknya. Ia juga menjelaskan satu per satu isi katalog produk dengan harapan ada satu produk yang akhirnya membuat Anda tertarik untuk membelinya. 
Tetapi, apakah cara itu efektif?

Dalam banyak kasus, jawabannya adalah tidak. Bukan berarti ketika Anda berhasil menumpahkan seluruh data dan fakta, maka lawan bicara akan memercayai Anda. Justru orang yang pintar membujuk orang lain biasanya adalah seorang pendengar yang baik.

Seorang public relation yang baik mampu mendengar, berempati, dan menemukan keinginan serta kebutuhan lawan bicara. Olah karena itu, seorang pendengar yang baik itulah yang akan mampu meyakinkan lawan bicaranya.


Referensi: Seni Menguasai Lawan Bicara ~ William Andromeda

Baca juga: Cara membuat orang lain bergantung kepadamu, belajar dari Nelson Mandela
Baca juga: Kiat hindari Orang-orang yang Hambat Kesuksesanmu, belajar dari kisah Ibnu Battuta
 

Pewarta: Redaksi Antara Aceh

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024