Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh melalui UPTD Museum Aceh memamerkan sebanyak 58 koleksi wastra (kain tradisional) yang merupakan bagian dari bentuk pelestarian kebudayaan yang ada di Aceh.

“Ada sebanyak 58 koleksi wastra (kain tradisional) dunia sampai dengan Aceh yang ditampilkan sebagai bentuk pelestarian kebudayaan. Wastra di Aceh sudah ada sejak abad ke-16 dan kualitasnya saat itu mampu mengalahkan sutra India dan Tiongkok,” kata  Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan pada Abad ke-18, wanita di Aceh telah menggunakan wastra sebagai penutup kepala (tutup ulei) yang disebut sebagai kain 12 hah. Kain itu menjadi ciri khas karena terdapat motif tentang kalimat Allah yang menunjukkan dari dulu orang Aceh sudah sangat menjaga auratnya.

Ia mengatakan untuk menggaet generasi milenial, Disbudpar juga meminta semua pihak untuk dapat menyebarluaskan tentang pameran wastra yang sedang berlangsung di Museum Aceh.

"Mudah-mudahan pameran ini menjadi stimulus awal bagi masyarakat yang mencintai dunia tekstil model ataupun tentang wastra untuk mengembalikan masa kejayaan Aceh” kata Almuniza.

Menurut dia semua informasi-informasi yang ditampilkan dibuat flyer dan menggunakan teman-teman influencer untuk menyampaikan tentang pameran tersebut ke anak-anak muda Aceh bahwa potensi yang dimiliki Aceh sangat-sangat hebat dan mereka harus tahu.

Pameran tersebut berlangsung di Gedung Temporer Museum Aceh mulai Senin 15 Juli 2024. Koleksi wastra yang dipamerkan berasal dari Aceh dan sembilan provinsi lainnya.

Dosen Prodi PKK (Tata Busana), FKIP Universitas Syiah Kuala, Novita yang menjadi narasumber pada kegiatan kajian ragam koleksi Musem Aceh, mengatakan wastra merupakan nama lain dari kain tradisional khas Indonesia. Sebutan wastra berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya kain.

Novita menjelaskan jenis wastra Indonesia di antaranya adalah kain tenun songket Aceh yang merupakan warisan leluhur masyarakat Aceh.

Baca juga: Pengunjung Museum Tsunami tembus 13.975 dalam tiga hari libur Lebaran

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024