Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melakukan penanaman sebanyak 5.000 batang tanaman Mangrove di kawasan muara Sungai Meureubo, Desa Rundeng dan Calok, Kecamatan Johan Pahlawan, sebagai upaya mencegah terjadinya abrasi pantai di kawasan tersebut.
“Penanaman Mangrove ini juga sebagai upaya untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman erosi sungai,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Barat, Bukhari kepada ANTARA di Meulaboh, Kamis.
Menurutnya, penanaman tersebut dilakukan di atas areal seluas dua hektare, karena di lokasi muara sungai tersebut sangat rawan terjadinya erosi sungai dan abrasi pantai.
Ia menyebutkan penanaman Mangrove juga sebagai upaya mendukung ekonomi masyarakat pencari kerang dan kepiting di aliran sungai, mengingat lokasi tersebut selama ini kerap dijadikan sebagai sumber ekonomi masyarakat setempat.
Bukhari mengatakan pengadaan 5.000 batang Mangrove juga bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) 2024, dan diharapkan dengan penanaman tersebut mampu menjaga ekosistem dan kelestarian lingkungan.
“Penanaman mangrove ini kita lakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, Hari Mangrove Sedunia, sekaligus memperingati momentum Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun 2024,” kata Bukhari.
Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat, Marhaban mengatakan menyampaikan terima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Barat bersama segenap perusahaan dan pihak swasta, yang telah menginisiasi terlaksananya kegiatan ini, sebagai upaya bersama dalam meningkatkan kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
Menurutnya, penanaman Mangrove tidak hanya sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian alam, namun menjadi salah satu langkah konkret dalam upaya konservasi lingkungan, menjaga ekosistem pesisir dan laut, melindungi dari bencana abrasi pantai, serta menjaga habitat bagi berbagai biota laut.
Marhaban mengatakan, peringatan Hari Lingkungan Hidup dan Hari Mangrove Sedunia adalah saat yang tepat untuk merefleksikan pentingnya lingkungan yang sehat bagi keberlangsungan hidup, sekaligus meningkatkan tanggung jawab kita untuk melestarikan nya.
Disamping itu, pada bulan ini juga akan diperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun. Tentunya semangat kemerdekaan ini harus dimaknai dengan upaya untuk membangun rasa cinta Tanah Air serta mewujudkan kemajuan Kabupaten Aceh Barat yang semakin baik, salah satunya melalui pelestarian lingkungan.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengajak semua pihak, jajaran pemerintah baik kecamatan dan gampong (desa), para aktivis, LSM, pegiat aksi kepedulian lingkungan, serta seluruh elemen masyarakat untuk saling bahu membahu dalam menjaga kelestarian lingkungan, sehingga keindahan alam dapat terus dinikmati hingga generasi mendatang.
Pada momentum tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengajak semua pihak untuk bersama-sama membatasi penggunaan plastik yang berpotensi dapat meningkatkan jumlah produksi limbah plastik, sehingga pengelolaan sampah di Kabupaten Aceh Barat dapat dilakukan dengan lebih optimal.
Hal ini juga menjadi bagian penting dalam rangka menyukseskan Gerakan Aceh Barat Bersih (GAB) yang telah dicanangkan sejak tanggal 16 oktober 2023 lalu, sehingga diharapkan langkah bersama yang kita lakukan mampu menjadi sebuah komitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan, memelihara alam, dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, demikian Marhaban.
Baca juga: Human Initiative gandeng Pertamina tanam seribu mangrove di Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Penanaman Mangrove ini juga sebagai upaya untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman erosi sungai,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Barat, Bukhari kepada ANTARA di Meulaboh, Kamis.
Menurutnya, penanaman tersebut dilakukan di atas areal seluas dua hektare, karena di lokasi muara sungai tersebut sangat rawan terjadinya erosi sungai dan abrasi pantai.
Ia menyebutkan penanaman Mangrove juga sebagai upaya mendukung ekonomi masyarakat pencari kerang dan kepiting di aliran sungai, mengingat lokasi tersebut selama ini kerap dijadikan sebagai sumber ekonomi masyarakat setempat.
Bukhari mengatakan pengadaan 5.000 batang Mangrove juga bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) 2024, dan diharapkan dengan penanaman tersebut mampu menjaga ekosistem dan kelestarian lingkungan.
“Penanaman mangrove ini kita lakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, Hari Mangrove Sedunia, sekaligus memperingati momentum Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun 2024,” kata Bukhari.
Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat, Marhaban mengatakan menyampaikan terima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Barat bersama segenap perusahaan dan pihak swasta, yang telah menginisiasi terlaksananya kegiatan ini, sebagai upaya bersama dalam meningkatkan kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
Menurutnya, penanaman Mangrove tidak hanya sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian alam, namun menjadi salah satu langkah konkret dalam upaya konservasi lingkungan, menjaga ekosistem pesisir dan laut, melindungi dari bencana abrasi pantai, serta menjaga habitat bagi berbagai biota laut.
Marhaban mengatakan, peringatan Hari Lingkungan Hidup dan Hari Mangrove Sedunia adalah saat yang tepat untuk merefleksikan pentingnya lingkungan yang sehat bagi keberlangsungan hidup, sekaligus meningkatkan tanggung jawab kita untuk melestarikan nya.
Disamping itu, pada bulan ini juga akan diperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun. Tentunya semangat kemerdekaan ini harus dimaknai dengan upaya untuk membangun rasa cinta Tanah Air serta mewujudkan kemajuan Kabupaten Aceh Barat yang semakin baik, salah satunya melalui pelestarian lingkungan.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengajak semua pihak, jajaran pemerintah baik kecamatan dan gampong (desa), para aktivis, LSM, pegiat aksi kepedulian lingkungan, serta seluruh elemen masyarakat untuk saling bahu membahu dalam menjaga kelestarian lingkungan, sehingga keindahan alam dapat terus dinikmati hingga generasi mendatang.
Pada momentum tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengajak semua pihak untuk bersama-sama membatasi penggunaan plastik yang berpotensi dapat meningkatkan jumlah produksi limbah plastik, sehingga pengelolaan sampah di Kabupaten Aceh Barat dapat dilakukan dengan lebih optimal.
Hal ini juga menjadi bagian penting dalam rangka menyukseskan Gerakan Aceh Barat Bersih (GAB) yang telah dicanangkan sejak tanggal 16 oktober 2023 lalu, sehingga diharapkan langkah bersama yang kita lakukan mampu menjadi sebuah komitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan, memelihara alam, dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, demikian Marhaban.
Baca juga: Human Initiative gandeng Pertamina tanam seribu mangrove di Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024