Pelajar yang tergabung dalam Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Aceh Tamiang melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove di pesisir Desa Lubuk Damar, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang.
Ketua Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang Agus Salim, Kamis, mengatakan lokasi penanaman mangrove tersebut di lahan kritis hutan produksi. Penanaman ini melibatkan seluruh pengurus dan anggota pramuka terutama Saka Kalpataru dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke 63 tahun 2024.
“Jumlah yang ditanam 1.000 bibit mangrove untuk pelestarian di wilayah pesisir Lubuk Damar sekaligus upaya kita dalam menangkal abrasi laut yang sudah mengikis daratan,” kata Agus Salim di Aceh Tamiang.
Ia menjelaskan penanaman mangrove di pesisir Aceh Tamiang sebagai upaya pendidikan dan pembinaan membentuk generasi muda yang peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Pihaknya mengerahkan dua satuan karya (Saka) pramuka yaitu Saka Kalpataru (Lingkungan) dan Saka Wana Bakti (Kehutanan) dalam aksi penanaman mangrove tersebut.
“Melalui giat ini perlunya menjaga ekosistem mangrove, sebab kawasan mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup penghasil oksigen,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Agus, hutan mangrove juga dapat menurunkan suhu dan sebagai tempat hidup berbagai macam habitat burung dan biota laut untuk berlindung dan mencari makan.
Diketahui juga manfaat mangrove sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang dapat mengikis daratan pantai, sekaligus sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2).
“Dengan menjaga keseimbangan ekosistem mangrove berarti turut serta menjaga dan melindungi wilayah NKRI dari pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab gelar Kemah Budaya 2024 peringati HUT RI
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Ketua Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang Agus Salim, Kamis, mengatakan lokasi penanaman mangrove tersebut di lahan kritis hutan produksi. Penanaman ini melibatkan seluruh pengurus dan anggota pramuka terutama Saka Kalpataru dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke 63 tahun 2024.
“Jumlah yang ditanam 1.000 bibit mangrove untuk pelestarian di wilayah pesisir Lubuk Damar sekaligus upaya kita dalam menangkal abrasi laut yang sudah mengikis daratan,” kata Agus Salim di Aceh Tamiang.
Ia menjelaskan penanaman mangrove di pesisir Aceh Tamiang sebagai upaya pendidikan dan pembinaan membentuk generasi muda yang peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Pihaknya mengerahkan dua satuan karya (Saka) pramuka yaitu Saka Kalpataru (Lingkungan) dan Saka Wana Bakti (Kehutanan) dalam aksi penanaman mangrove tersebut.
“Melalui giat ini perlunya menjaga ekosistem mangrove, sebab kawasan mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup penghasil oksigen,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Agus, hutan mangrove juga dapat menurunkan suhu dan sebagai tempat hidup berbagai macam habitat burung dan biota laut untuk berlindung dan mencari makan.
Diketahui juga manfaat mangrove sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang dapat mengikis daratan pantai, sekaligus sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2).
“Dengan menjaga keseimbangan ekosistem mangrove berarti turut serta menjaga dan melindungi wilayah NKRI dari pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab gelar Kemah Budaya 2024 peringati HUT RI
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024