Tim bisbol juara bertahan DKI Jakarta mengawali penampilan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut dengan sempurna, yang berhasil melumat Bali dengan skor 23-0 di Lapangan Tugu Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Minggu.

Pelatih Kepala Tim Bisbol DKI Jakarta Gilberto Sayogo mengatakan kemenangan ini menjadi modal penting bagi tim untuk berjuang pada pertandingan berikutnya, guna mempertahankan medali emas yang diraih pada PON XX Papua 2021.

"Ini memang start awal yang baik untuk anak-anak dan tim. Jadi memang kami sudah persiapkan, terutama untuk mental, lawan kami siapapun itu menurut kami terberat. Karena semua yang masuk ke PON ini adalah mereka yang terpilih dan terbaik di nasional ini," ujarnya.

Menurut Gilberto, menyandang gelar juara bertahan tak menjadi beban bagi tim bisbol DKI Jakarta. Penampilan pada laga perdana tersebut membuktikan game plan yang diterapkan berjalan dengan baik sehingga anak asuhnya mampu menampilkan performa terbaik.

"Terbebani tidak, tapi ini memang kita untuk membiasakan bahwa sebisa mungkin kami menjaga dari sejarah yang sudah ada, kami harus membawa pulang kembali emas ke Jakarta. Target kami harus mendapatkan medali emas kembali," ujarnya.

Baca juga: Bisbol Sumut harus akui keunggulan Jabar pada laga perdana PON XXI

Dalam jalannya pertandingan, DKI Jakarta tampil begitu sangat meyakinkan pada inning pertama. Anak asuh Giberto Sayogo mampu menginjak lima kali papan home sehingga menoreh lima poin.

Berlanjut pada inning kedua, DKI Jakarta tampil begitu menekan. Hampir seluruh pemukul yang dikirim ke tengah lapangan mengeksekusi bola dengan baik, dan berhasil mencetak 13 poin. 

Pemain DKI Jakarta tak memberi peluang sedikit pu  kepada Bali. Pada inning ketiga dan keempat, DKI berhasil menambah lima poin. Kesuksesan ini juga dibarengi dengan keberhasilan meredam barisan pemukul Bali yang selalu kandas di tiap inning.

Beberapa kali, pada inning ketiga, pemain Bali berhasil memukul bola dengan baik, untuk melaju ke tiap base. Namun selalu berhasil digagalkan pemain DKI Jakarta, sehingga gagal mencuri poin.

Pertandingan DKI Jakarta melawan Bali berakhir pada inning keempa, yang diberlakukan mercy rule dengan kedudukan akhir 23-0 dalam total empat inning.

Ia menambahkan, laga perdana pada PON XXI itu sangat penting untuk membangun mentalitas pemain dalam menghadapi laga-laga selanjutnya. Sebab itu, Gilberto memilih untuk menurunkan semua pemain saat lawan Bali, agar semua dapat merasakan atmosfer pertandingan.

"Kami memberikan sugesti mental kepada bahwa setiap pertandingan adalah final, sehingga tidak boleh lengah sedikit pun. Kami tadi merotasi, jadi memang semua harus merasakan. Karena game pertama itu faktor mental juga sangat dibutuhkan," ujarnya.

Pemain DKI Jakarta Rizki Jodiansyah dan Aditya Muflih jadi pemain yang paling banyak menyumbangkan angka dengan torehan empat kali menginjak papan home

Disusul Aditya Aulia dan Muflich Wibowo sebanyak tiga kali, kemudian Ikbal, Alexander Rudolf dan Nazrey Lazuardi masing-masing dua kali, serta masing-masing satu di antaranya Arya Jingga, Faldy Akhmad dan Narendra Krishna.

Baca juga: Bisbol Banten tekuk Lampung 16-14 pada laga pembuka PON XXI

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024